Dukungan Pasangan Calon Tak Dibatasi, Cudy Terancam

Dukungan Pasangan Calon Tak Dibatasi, Cudy Terancam
Pengamat Politik Untad, Prof. Slamet Riyadi Cante. (Foto: Istimewa)

JURNAL LENTARA, PALU – Tidak adanya batasan maksimal terhadap dukungan partai politik terhadap pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), membuat kontestasi politik berpeluang dikuasai oleh pasangan calon tertentu yang punya kekuatan dukungan dan logistik yang mumpuni.

Menangapi hal itu, pengamat politik sekaligus Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Tadulako, Prof. Slamet Riyadi Cante mengatakan, dalam kontestasi politik penuh dgn  kemungkinan. 

“Dalam artian, memungkinkan satu pasangan calon diusung beberapa parpol pendukung, meskipun persentase dukungannya sudah melebih dari ketentuan,” kata Slamet kepada media ini, Rabu 22 Mei 2024.

BACA JUGA: Cudy Nyatakan Maju Kembali pada Pilgub Sulteng 2024, Ini Pasangannya

Sebaliknya kata dia, hal itu memungkinkan ada pasangan calon yang tidak mencukupi persentase dukungan parpolnya.

“Hal ini bisa terjadi karena tidak ada regulasi yg membatasi persentase maksimal dukungan parpol, yang cenderung menciptakan paradoks dalam konteks berdemokrasi,” tegasnya.

Ditanya mengenai siapa yang paling merasakan dampak pada situasi itu dalam konteks Pilgub Sulteng, ia menyebut bakal calon gubernur petahana, dalam hal ini Rusdy Mastura.

“Bisa saja tidak bisa berlayar dalam kontestasi gubuernur 2024 nanti, karena terkendala dgn persentase dukungan kursi parpol di DPRD Sulteng,” tambahnya.

Seharusnya kata Slamet, ada regulasi yang bisa membatasi maksimal jumlah partai pendukung, agar semua figur bakal calon memiliki ruang politik yang sama dalam berkontestasi.

Seperti diketahui, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, mengaku bahwa ada upaya yang akan menjegal dirinya untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Periode 2024-2029.

Kata Cudy, panggilan akrabnya, upaya penjegalan itu dilakukan orang yang memiliki uang banyak, dengan cara merebut semua partai.

BACA JUGA: Nasdem Parigi Moutong Siap Menangkan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri di Pilgub Sulteng 2024

“Tapi Alhamdulillah semua bisa saya selesaikan. Tunggu tanggal mainnya, nanti kita bisa,” kata Cudy, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Jalan santai Sangganipa Fun Walk 2024, yang digelar DPW Perindo, Minggu, 19 Mei 2024 lalu.

Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri Dominasi Dukungan Partai

Sebelumnya diberitakan, bahwa pasangan bakal calon Ahmad Ali (AA)dan Abdul Karim Aljufri (AKA), sudah pasti didukung partainya masing-masing. AA diketahui adalah fungsionarir Partai Nasdem. Ia saat ini menjabat sebagai Waketum partai besutan Surya Paloh tersebut.

Kursi Partai Nasdem di DPRD Sulteng hasil Pileg 2024 sebanyak 8 kursi. Sementara Partai Gerindra yang mengusung kadernya sendiri, sudah punya 7 kursi di DPRD Sulteng hasil Pemili 14 Februari 2024 lalu.

Meskipun secara syarat pasangan AA dan AKA sudah memenuhi standar minimal jumlah dukungan Parpol di Pilgub Sulteng, yakni 11 kursi. Namun keduanya masih terus bergerilya menggalang dukungan partai.

Informasi yang dihimpun media ini dari sumber terpercaya, pasangan ini tengah melakukan pendekatan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Emapat partai ini menurut sumber, dipastikan akan bergabung dalam gerbong AA dan AKA. Empat partai tersebut, meskipun tidak termasuk yang punya kursi banyak di DPRD, namun cukup punya pengaruh signifikan jika benar akan bergabung.

PKS punya 5 kursi, PKB 5 kursi, PAN 2 kursi, dan Hanura 1 Kursi. Jika ditotalkan, Pasangan AA dan AKA sudah mengantongi total 28 kursi dari 6 partai pendukung. Jumlah tersebut jika dibagi berdasarkan syarat dukungan, bisa melahirkan satu pasang calon lagi.

Cudy Belum Pasti

Lain halnya dengan pasangan AA dan AKA, Cudy yang sejak awal menyatakan diri untuk maju kembali, saat ditanya soal partai pendukungnya, belum berkomentar banyak. 

“Semua itu belum ada yang pasti. Semua masih penjajakan, masih survei,” kata mantan politisi Partai Golkar ini.

Cudy diketahui saat ini adalah fungsionaris Partai Gerindra. Namun demikian, partai pimpinan Prabowo Subiyanto ini sudah menutup pintu untuk pendaftara calon di Pilgub Sulteng 2024.

Mereka mengusung kadernya yang lain, Abdul Karim Aldjufri, yang merupakan Sekretaris DPW Gerindra Sulteng, dan sudah memperoleh rekomendasi DPP. Kabarnya, ia juga mengambil formulir di PAN mendaftar untuk memperoleh dukungan.

Cudy sempat menyebut dua nama yang akan mendampinginya, Ma’mun Amir dan Agusto Hambuako.

Namun, baik Ma’mun Amir maupun Agusto Hambuako bukanlah kader partai.

Ma’mun Amir termasuk birokrat tulen, meskipun pernah menjabat Anggota DPR RI pada 2014-2019. Dan Agusto juga adalah perwira tinggi di Angkatan Darat.

Laporan: M. Sahril

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *