JURNAL LENTERA, PALU – Seorang remaja berinisial A (17 tahun) terduga anggota salah satu geng motor di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tewas ditembak polisi yang tengah melakukan patroli pada Jum’at dini hari, 1 Februari 2024, sekitar pukul 01.00 WITA.
Menurut Kabidhumas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol. Djoko Wienartono, peristiwa tersebut bermula saat Patroli Perintis Presisi Ditsamapta Polda setempat tengah melakukan patroli di Jalan Gajah Mada, tepatnya dibawah jembatan 1 Palu.
Saat itu, komandan regu patroli polisi tersebut mendatangi kumpulan para remaja, dengan maksud ingin membubarkan. Seketika itu, komandan regu patrol polisi tersebut justru diserang menggunakan senjata tajam oleh para remaja hingga mengakibatkan komandan regu patroli terjatuh.
“Komandan regu patroli polisi tersebut terjatuh dan terus diserang oleh para remaja yang diduga geng motor,” ujar Djoko, melalui keterangan tertulisnya.
Meskipun mendapat serangan dari kelompok remaja tersebut, kata dia, personel polisi yang melakukan patroli sudah memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Namun, kelompok remaja tersebut tidak mengindahkan tembakan peringatan dan tetap melakukan penyerangan terhadap komandan regu patroli polisi.
BACA JUGA: Dua Pemuda Terduga Pelaku Pencurian Motor di Palu Dibekuk Polisi
Sehingga, salah satu personel polisi yang melakukan patroli tersebut mengambil tindakan diskresi dengan melakukan tindakan tegas terukur kepada pelaku penyerangan. Akibatnya, salah satu terduga pelaku penyerangan berinisial A meninggal dunia.
Selain itu, polisi juga menangkap 23 terduga pelaku lainnya yang kemudian diamankan di Polres Palu. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan identifikasi, 23 terduga pelaku yang diamankan sebagian besarnya berusia remaja. Bahkan 20 orang diantaranya masih berstatus pelajar, dua putus sekolah, dan satu diantaranya bekerja sebagai juru parkir.
BACA JUGA: Ditresnarkoba Polda Sulteng Musnahkan Sabu Senilai Rp1,8 Miliar
Tidak hanya itu, para remaja tersebut, juga mengaku masuk dalam kelompok geng motor yang diberi nama Sarkopa, Celsel dari Jalan Cendrawasih Selatan, Anak Malam, dan Kaltex.
“Polisi juga mengamakan barang bukti senjata tajam dari tangan para terduga pelaku berupa sebilah parang, sebilah celurit, dua buah pisau, sebuah ketapel busur, tiga buah mata busur, satu buah gear sepeda motor,” katanya.
Sementara itu, kondisi personel polisi yang menjadi korban penyerangan telah mendapatkan perawatan karena luka di kedua lutut dan telapak tangannya akibat terjatuh ketika penyerangan. Bahkan, jaket personel polisi tersebut, juga terdapat bekas sabetan benda tajam.
Sedangkan, jenazah A yang sebelumnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan kemudian diserahkan kepada keluarganya. Namun, Kepolisian saat ini tengah mendalami keterlibatan para terduga pelaku yang diamankan di Polresta Palu.
“Saya mengimbau, agar para orang tua dapat melakukan pengawasan kepada anak-anaknya yang masih berusia sekolah agar tidak terlibat dalam kelompok geng motor. Kepolisian tidak akan mentolerir tindakan yang mereka lakukan karena meresahkan masyarakat,” pungkasnya.
Laporan : Muhammad Reza