Basarnas Palu Kerahkan Tim SAR Cari Nelayan Hilang di Perairan Banggai Kepulauan

Basarnas Palu Kerahkan Tim SAR Cari Nelayan Hilang di Perairan Banggai Kepulauan
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban di hari pertama, Senin, 27 Oktober 2025. (Foto: Humas KPP Palu)

JURNAL LENTERA, BANGGAI KEPULAUAN – Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu atau Basarnas melalui Unit Siaga SAR Banggai Laut mengerahkan tim penyelamat untuk mencari seorang nelayan, Safar (34 tahun) warga Desa Balantak yang dilaporkan hilang setelah terjatuh ke laut di sekitar Perairan Pulau Bone Uliuno, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Kepala KPP Palu, Muh. Rizal, S.H., menjelaskan korban dilaporkan hilang setelah perahu miliknya diterpa cuaca buruk saat perjalanan pulang dari lokasi memancing di Pulau Misioni pada Ahad malam, 26 Oktober 2025, sekitar pukul 23.00 WITA.

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya pada Senin, 27 Oktober 2025, kata dia, korban terjatuh ke laut saat angin kencang dan gelombang tinggi menghantam perahu miliknya.

BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Intensifkan Pencarian Korban Kebakaran KM Maryam Indah di Perairan Banggai

“Kemudian, rekan korban sudah melakukan pencarian hingga pagi hari. Namun, tidak membuahkan hasil,” ujar Rizal.

BACA JUGA: Perempuan 50 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Rumah

Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya kemudian mengerahkan empat personel tim Rescue Unit Siaga SAR Banggai Laut. Di lokasi, tim SAR melakukan pencarian menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). Lokasi pencariannya berjarak sekitar 15 mil laut atau sekitar 30 menit perjalanan dari pangkalan Unit Siaga SAR Banggai Laut.

“Operasi pencarian turut melibatkan unsur gabungan dari Unit Siaga SAR Banggai Laut, Bhabinsa, BPBD Banggai Laut, pemerintah desa setempat, serta masyarakat nelayan. Sejumlah peralatan pendukung seperti rescue car, RIB, alat komunikasi, perlengkapan medis, dan peralatan SAR laut juga dikerahkan dalam operasi itu,” katanya.

Namun, pencarian di hari pertama belum membuahkan hasil dan akan dilanjutkan kembali. Ia mengimbau, agar nelayan selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut serta melengkapi diri dengan alat keselamatan seperti jaket pelampung (life jacket) untuk meminimalisir risiko kecelakaan di laut.

“Penting bagi nelayan untuk melengkapi diri dengan alat keselamatan seperti jaket pelampung pada saat melaut,” tandasnya.

Laporan : Mifta’in

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *