JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Parigi turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tingkat Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dengan penampilan puisi dan pantomim.
Penampilan yang penuh makna ini berhasil menarik perhatian meskipun siswa SLBN Parigi menghadapi sejumlah tantangan dalam proses persiapannya.
Wakasek SLBN Parigi, Sumadi, mengungkapkan bahwa menyiapkan penampilan tersebut tidaklah mudah. Sebab, ada yang awalnya semangat, tetapi kemudian batal karena terpengaruh teman.
“Kami juga sempat menyiapkan penampilan tari, tapi akhirnya hanya bisa menampilkan puisi dan pantomim,” ujar Sumadi ditemui usai menghadiri peringatan HAN di auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong, Jum’at, 13 September 2025.
BACA JUGA: Bupati Parigi Moutong Janji Tindak Tegas Kepala Sekolah yang Lakukan Pungli
Penampilan kali ini melibatkan siswa tunanetra dan tunarungu. Ia menjelaskan, bahwa dalam proses pembelajaran, perbedaan kebutuhan anak selalu menjadi perhatian utama guru.
BACA JUGA: Ratusan Siswa SD dan SMP Unjuk Bakat di Festival Literasi Parigi Moutong
“Siswa tunarungu berkomunikasi dengan bahasa isyarat, sedangkan siswa tunawicara kami latih dengan kombinasi gerakan, suara, dan isyarat,” katanya.
Meskipun hasilnya tidak sejelas anak-anak normal, Sumadi merasa bangga dengan kemajuan yang dicapai oleh siswa-siswanya.
SLBN Parigi saat ini menampung 67 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SDLB hingga SMALB. Namun, kehadiran siswa tidak selalu penuh setiap hari.
“Ada siswa yang kadang tidak masuk sekolah selama lebih dari setahun, namun tetap diakui sebagai murid kami,” ungkapnya.
Sebagai upaya mendukung kegiatan belajar mengajar, SLBN Parigi memiliki mobil operasional untuk menjemput siswa, mengingat asrama yang sebelumnya digunakan telah tidak beroperasi sejak pandemi COVID-19. Meski demikian, sekolah ini masih menghadapi sejumlah keterbatasan fasilitas.
“Kami sangat membutuhkan ruang terapi dan alat terapi untuk anak autis, serta kursi roda bagi siswa tunadaksa. Saat ini, kami hanya memiliki satu kursi roda, dan kondisinya sudah tidak layak lagi,” tandasnya.
SLBN Parigi bernaung di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, dan meskipun menghadapi berbagai kendala. Sekolah ini terus mendapatkan dukungan serta kunjungan dari berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Sosial dan DP3AP2KB Parigi Moutong, yang berperan penting dalam peningkatan fasilitas serta kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
Laporan : Miswar











Respon (1)