Wakapolda Sulteng: Tidak Ada Intervensi dalam Penanganan Laporan Guru Tua

Wakapolda Sulteng: Tidak Ada Intervensi dalam Penanganan Laporan Guru Tua
Pertemuan antara Wakpolda Sulteng, Brigjen Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, dengan perwakilan Aliansi Abnal Peduli Guru Tua di ruang kerjanya, pada Jum’at, 31 Oktober 2025. (Foto: Humas Polda Sulteng)

JURNAL LENTERA, PALU – Wakapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, menegaskan proses hukum terkait laporan Guru Tua yang sedang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda setempat berjalan secara profesional dan bebas dari intervensi pihak mana pun.

Ia mengatakan, berkaitan dengan laporan tersebut, penyidik Ditreskrimsus Polda Sulteng bekerja sesuai aturan. Proses pembuktian berjalan lancar dan tidak ada kesulitan.

“Hasilnya nanti akan digelarkan kembali setelah proses pembuktian peristiwa pidana selesai,” ujar Helmi saat menerima audiensi perwakilan Aliansi Abnal Peduli Guru Tua di ruang kerjanya, pada Jum’at, 31 Oktober 2025.

BACA JUGA: Video Penggerebekan Polisi di Palu Viral, Polda Sulteng: Itu Operasi Narkoba Lintas Provinsi

Sebelumnya, Aliansi Abnal Peduli Guru Tua menggelar aksi damai di depan Mapolda Sulteng, dipimpin Koordinator Lapangan Habib Jafar Alaydrus dan diikuti sekitar 100 peserta.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Sindikat Curanmor di 11 TKP Kota Palu

Dalam aksi dan audiensi tersebut, aliansi menyampaikan aspirasi terkait laporan polisi yang diajukan oleh Drs. H. Husen Habibu, M.Hi., terhadap Muhammad Fuad alias Gus Fuad Plereed, yang saat ini masih dalam tahap penyidikan oleh Direktorat Reserse Siber Polda Sulteng.

Aliansi menyoroti adanya pihak-pihak yang diduga memanfaatkan perkara tersebut untuk memecah belah keluarga besar Alkhairaat. Mereka juga menilai ada individu yang mengatasnamakan organisasi Alkhairaat, padahal tidak tercatat dalam struktur kepengurusan resmi.

Menanggapi hal itu, Helmi menekankan pentingnya menjaga persatuan dan silaturahmi di antara sesama warga Alkhairaat.

Ia menilai pertemuan tersebut tidak hanya menjadi forum penyampaian aspirasi. Tetapi, juga momentum mempererat ukhuwah.

“Pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan reuni keluarga besar Alkhairaat. Saya sendiri bagian dari keluarga besar itu, dan kita semua punya tanggung jawab bersama menjaga ukhuwah agar tidak terjadi perpecahan,” katanya.

Ia berharap komunikasi yang baik antara kepolisian dan masyarakat dapat terus terjaga. Sehingga, setiap persoalan bisa diselesaikan secara arif tanpa menimbulkan perpecahan.

Laporan : Mifta’in

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *