JURNAL LENTERA, PALU – Dalam upaya mendorong peningkatan pelaporan inovasi pelayanan publik di daerah, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggandeng Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) menggelar sosialisasi pelaporan inovasi melalui aplikasi Sinovik.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Brida, Bapperida, Bappelitbangda, dan Balitbangda dari seluruh kabupaten dan kota se-Sulteng, Jum’at, 7 November 2025.
Sosialisasi yang digelar secara luring dan daring tersebut menghadirkan narasumber dari KemenPANRB, Edwin Fauzi Irmandini.
BACA JUGA: Pemda Parigi Moutong Siapkan Langkah Strategis Hadapi Efisiensi Anggaran Nasional
Plt Kepala Brida Sulteng, Hasim R, mengatakan kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam mengelola dan melaporkan inovasi pelayanan publik agar dapat bersaing di tingkat nasional.
BACA JUGA: Kapolda Baru Sulteng Tekankan Profesionalisme dan Pelayanan
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan seluruh pemerintah daerah di Sulteng memahami teknis pelaporan inovasi sehingga bisa berpartisipasi aktif dalam ajang KIPP,” ujarnya.
Sementara itu, Edwin Fauzi, menjelaskan berbagai hal teknis terkait tata cara pelaporan dan ketentuan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh KemenPANRB.
Pelaksanaan KIPP diatur dalam Peraturan Menteri PANRB Nomor 91 Tahun 2021 tentang Pembinaan Inovasi Pelayanan Publik.
Ia menegaskan, KIPP merupakan wadah penjaringan, seleksi, dan pemberian penghargaan bagi inovasi yang dilakukan oleh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD.
“KIPP bertujuan mendorong perubahan birokrasi, memperkuat kolaborasi, memperluas dampak inovasi, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik,” jelasnya.
Ia menambahkan, terdapat lima kriteria utama dalam penilaian KIPP, yakni kebaruan, efektivitas, manfaat, kemudahan disebarkan, dan keberlanjutan.
Selain itu, syarat administrasi dan tahapan pelaporan inovasi yang akan diikutkan dalam ajang KIPP, termasuk penyusunan video inovasi, dan surat pernyataan inovator.
“Selain itu, kesesuaian dengan tema dan kategori lomba,” tandasnya.
Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan sesi diskusi terbuka antara peserta dan narasumber, membahas tantangan pelaporan serta strategi memperkuat budaya inovasi di lingkup pemerintah daerah se-Sulteng.
Laporan : Mifta’in











Respon (1)