JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Anggota Komisi VIII DPR RI, Matindas J. Rumambi, meninjau langsung penanganan pascabanjir di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahad, 22 Juni 2025.
Peninjauan penanganan pascabanjir tersebut difokuskan di Desa Sritabaang, Desa Bajo serta Desa Siendeng adi Kecamatan Bolano dan Kecamatan Bolano Lambunu.
Matindas J. Rumambi, didampingi Kepala Sentra Nipotowe Palu, Diah Rini Lesmawati, turut menyerahkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) bagi warga terdampak bencana banjir yang menerjang 12 desa di Kecamatan Bolano, Kecamatan Bolano Lambunu, dan Kecamatan Ongka Malino pada Selasa, 17 Juni 2025.
Bantuan dari Kemensos bagi warga terdampak bencana banjir tersebut terdiri dari perlengkapan tidur berupa Kasur dan selimut, Family Kit, Kidsware serta tenda.
BACA JUGA: Usai Diterjang Banjir, Tiga Kecamatan di Parigi Moutong Kini Berstatus Tanggap Darurat Bencana
Ia mengatakan, kegiatan peninjauan tersebut merupakan bagian dari perhatian serius pemerintah pusat melalui Komisi VIII DPR RI. Tujuannya, untuk memastikan penanganan pascabencana berjalan maksimal.
BACA JUGA: Jumlah Pengungsi Akibat Banjir di Desa Bolano Mencapai 448 Jiwa
“Saya berharap, bantuan ini disalurkan tepat sasaran dan mampu menjangkau seluruh pengungsi. Semoga, bantuan tersebut memberikan bermanfaat bagi masyarakat dan bisa meringankan beban pasca banjir,” ujar Matindas kepada Radar Palu di lokasi bencana.
Ia lantas meminta Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Parigi Moutong, Tri Nugrah Adiyarta, yang turut mendampinginya untuk segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan agar pelayanan terhadap para pengungsi dilakukan secara maksimal.
Ia pun menyoroti ketidakhadiran Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong yang tidak berada di lokasi banjir saat dirinya melakukan peninjauan.
Menurutnya, dalam penanganan pascabanjir, Kepala Dinkes dan Kepala Pelaksana BPBD Parigi Moutong wajib hadir.
“Sehingga, jika ada keluhan pelayanan maupun kekurangan obat-obatan di lokasi bencana dapat dengan langsung ditangani,” ungkap Matindas.
Laporan : Multazam










