JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, menyoroti masalah kekerasan terhadap anak yang terus meningkat di daerahnya meskipun telah ada berbagai regulasi dan pembentukan program perlindungan anak.
Ia bahkan menegaskan pungutan liar (pungli) yang terjadi di sekolah-sekolah turut memperburuk situasi tersebut. Sehingga, ia berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap kepala sekolah yang terlibat.
BACA JUGA: Ratusan Siswa SD dan SMP Unjuk Bakat di Festival Literasi Parigi Moutong
“Kita sudah memiliki perda dan kebijakan yang jelas, tetapi kenapa kekerasan terhadap anak masih meningkat? Salah satu penyebabnya adalah implementasi kebijakan yang belum maksimal, serta adanya dugaan pungutan liar di sekolah-sekolah yang harus segera dihentikan,” ujar Erwin usai menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tingkat Kabupaten Parigi Moutong di auditorium Kantor Bupati, Jum’at, 12 September 2025.
BACA JUGA: PLN Sasar Sekolah Terpencil di Parigi Moutong untuk Program Listrik Masuk Desa
Ia mengingatkan, perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tetapi, juga merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, termasuk kepala sekolah dan masyarakat.
“Kepala sekolah yang terlibat dalam pungli harus ditindak tegas. Tidak boleh ada toleransi untuk praktik semacam itu,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, dalam masa 100 hari pemerintahannya, dirinya akan mengundang pihak-pihak terkait untuk membahas langkah-langkah konkret dalam menangani kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Kami berkomitmen untuk mengurangi, bahkan menghilangkan kekerasan terhadap anak. Ini adalah prioritas besar bagi kami,” tandasnya.
Laporan : Miswar










