JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Polemik terkait 53 titik Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih terus bergulir. Untuk menelusuri persoalan tersebut, DPRD Parigi Moutong berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus) atas usulan Bupati H. Erwin Burase.
Usulan pembentukan Pansus itu dibahas dalam rapat paripurna DPRD Parigi Moutong pada Senin, 10 November 2025. Dalam rapat tersebut, Fraksi Golkar, Perindo, dan PKB menjadi pihak pertama yang mengusulkan pembentukan Pansus, kemudian disusul oleh Fraksi NasDem yang turut mendukung.
Ketua DPRD Parigi Moutong, Alfres M. Tonggiroh, mengatakan Pansus belum resmi dibentuk. Namun, secara prinsip seluruh anggota DPRD menyetujui pembentukannya.
BACA JUGA: Ketua DPRD Sarankan Bupati Parigi Moutong Selesaikan Kisruh 53 WPR Secara Internal
“Kalau malam ini Fraksi Gerindra hadir, hari Selasa kami akan tetapkan pembentukan Pansus,” ujar Alfres usai mengikuti rapat paripurna.
BACA JUGA: Giliran Kadin Parigi Moutong Soroti Kisruh 53 Titik WPR
Ia menegaskan, keputusan menunggu kehadiran Fraksi Gerindra diambil demi menjaga kebersamaan dan menghindari kecurigaan antarsesama anggota DPRD.
“Kami ingin proses ini berjalan dengan terbuka agar tidak menimbulkan gesekan politik,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto, menjelaskan keputusan pembentukan Pansus akan ditetapkan dalam rapat paripurna lanjutan. Dalam rapat itu, DPRD akan membahas materi dan poin-poin usulan yang telah disampaikan tiga fraksi pengusul serta NasDem.
“Beberapa poin sudah dibacakan, dan itu akan menjadi dasar perumusan pembentukan Pansus,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sekalipun Fraksi NasDem tidak hadir dalam rapat lanjutan nanti, pembentukan Pansus tetap akan dilakukan. NasDem akan menyampaikan sikap melalui anggota yang didelegasikan.
Terkait substansi persoalan, Sayutin mengaku DPRD masih akan menelusuri perbedaan jumlah titik WPR yang semula 16 menjadi 53 titik.
“Menurut bupati, yang diketahuinya hanya 16 titik. Tetapi setelah surat terbit, jumlahnya menjadi 53 titik. Ini yang akan kami telusuri,” tandasnya.
Laporan : Roy Lasakka Mardani











Respon (1)