JURNAL LENTERA, PALU – Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Badan Usaha Logistik (Kanwil Bulog) Sulteng menggelar gerakan pangan murah, Rabu, 6 Agustus 2025.
Kegiatan yang dipusatkan di halaman Mapolda Sulteng ini bertujuan untuk menstabilkan harga pangan, khususnya beras, yang belakangan mengalami lonjakan harga.
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Dr. Agus Nugroho, hadir langsung di lokasi meninjau jalannya kegiatan dan berinteraksi dengan warga yang sangat antusias memperoleh beras murah.
BACA JUGA: Operasi Pasar Pemprov Sulteng Upaya Stabilkan Harga Beras
Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Sulteng, Kombes Pol. Dr. Sirajuddin Ramli, menjelaskan gerakan pangan murah ini tidak hanya dilaksanakan di Kota Palu. Tetapi, juga di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng.
BACA JUGA: Distributor 109 Ton Pupuk Diduga Ilegal yang Disita Polda Sulteng Terancam 11 Tahun Penjara
“Nantinya, Polda akan menginstruksikan setiap Polres di jajaran untuk melaksanakan program ini,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tujuan dari kegiatan ini untuk menjaga stabilitas harga pangan di tengah lonjakan harga yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Dengan sinergitas antara Polda Sulteng dan Bulog, kami berharap dapat mengatasi kelangkaan pangan, khususnya beras, dan menstabilkan harga di pasaran,” katanya.
Kepala Kanwil Bulog Sulteng, Elis Nurhayati, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kapolda dan seluruh jajaran Polda yang telah mendukung terlaksananya gerakan pangan murah ini.
“Gerakan ini merupakan bagian dari arahan Kapolri untuk membantu penyaluran beras SPHP sebagai upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga pangan di tingkat konsumen,” ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat membantu masyarakat Sulteng dalam memperoleh beras dengan harga yang lebih terjangkau dan membantu mengendalikan inflasi di daerah tersebut. Masyarakat setempat juga menyambut baik program ini.
“Pada hari pertama pelaksanaannya, gerakan pangan murah menyediakan 2 ton beras SPHP yang dikemas dalam 5 kilogram per sak. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, dengan pembelian maksimal 10 kilogram per orang. Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban masyarakat Sulteng dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” tandasnya.
Laporan : Mifta’in










