JURNAL LENTERA, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, menegaskan kunci utama penanganan tuberkulosis (TBC) ada pada keseriusan kepala daerah.
Menurutnya, hal itu tercermin dari pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) dan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD).
“Tim menunjukkan sudah ada good start, keseriusan. Sedangkan rencana aksi berarti sudah ada planning yang mau dikerjakan,” ujar Tito saat memimpin Forum 8 Gubernur Percepatan Eliminasi TBC di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
Forum tersebut membahas progres penanggulangan TBC di delapan provinsi prioritas, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA: Program Berani Sehat Sulteng Diapresiasi Menkes, Akses Kesehatan Warga Semakin Terjamin
Dari laporan, DKI Jakarta dan Jawa Tengah menjadi daerah yang relatif lengkap memiliki TP2TB dan RAD. Sementara beberapa provinsi masih tertinggal. Misalnya, di Jawa Barat, 19 kabupaten/kota belum memiliki TP2TB dan 13 kabupaten/kota belum menyusun RAD.
BACA JUGA: Kolaborasi Kemenpar dan Dinkes Manado Gelar Cek Kesehatan Gratis Wujudkan Pariwisata Sehat
Di Jawa Timur, 19 kabupaten/kota belum memiliki RAD. Sedangkan di Sulawesi Selatan, TP2TB provinsi sudah terbentuk, namun RAD baik di tingkat provinsi maupun 23 kabupaten/kota belum disusun. Kondisi serupa juga terjadi di NTT, di mana sebagian besar daerah belum memiliki RAD.
“Karena itu, kami minta gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah untuk menggunakan otoritasnya mendorong percepatan ini,” tegas Tito.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, menambahkan pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan TBC.
“Aktifkan kelembagaan TP2TB, masukkan ke RPJMD dan Renstra daerah. Mekanisme monitoring nanti dilakukan Pak Mendagri,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menekankan Presiden RI Prabowo Subianto memberi perhatian besar terhadap eliminasi TBC. Program tersebut bahkan masuk dalam quick wins pemerintah.
“Kalau delapan daerah prioritas ini bisa tertangani, Insya Allah angka TBC bisa turun signifikan,” tandasnya.
Laporan : Miswar