JURNAL LENTERA, PALU – Muhammad Rendi Ahmad Putra, seorang buruh bangunan di Kota Palu ini dinyatakan lulus terpilih diantara 267 lainnya dalam seleksi calon Bintara Polri di Polda Sulawesi Tengah (Sulteng).
Muhammad Rendi Ahmad Saputra yang akrab disapa Rendi, yang telah menjalani pendidikan calon anggota Polri di SPN Polda Sulteng ini, seorang yatim piatu. Meski demikian, Rendi yang menjadi yatim piatu sejak duduk di bangku kelas 5 SD dan dirawat oleh keluarganya, merupakan mahasiswa semester II di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
Mengikuti seleksi calon Bintara Polri dan dinyatakan lulus terpilih tahun ini, merupakan kali keduanya dilakukan oleh Rendi, setelah sebelumnya sempat gagal pada 2022. Tetapi, kegagalan sebelumnya itu, tidak menyurutkan semangat belajar dan berlatihnya hingga ia dinyatakan lulus terpilih.
Kelulusan Rendi dalam seleksi penerimaan calon anggota Polri di Polda Sulteng ini, tentunya menjadi salah satu tanda, bahwa untuk menjadi seorang anggota Polri tidak dengan bermodalkan ratusan juta. Melainkan, dengan ketekunan belajar dan semangat berlatih.
BACA JUGA: 267 Siswa Mengikuti Diktuba Polri di SPN Polda Sulteng
Semangat dan ketekunan Rendi dalam meraih mimpinya menjadi anggota Polri, juga dapat dilihat dalam pendidikannya yang telah menjadi mahasiswa semester II meskipun hanya seorang kuli bangunan dan yatim piatu.
Dalam kesempatan itu, Rendi yang didampingi pamannya, yang merawatnya sejak kecil dan berprofesi yang sama dengannya, menceritakan sepenggal cerita awal mulanya ia menjadi yatim piatu.
BACA JUGA: Tim Puslitbang Polri Datangi Polda Sulteng
Ketika di bangku kelas 5 SD, ia kala itu baru berumur 11 tahun dan harus sabar karena ditinggalkan ayahnya yang meninggal dunia. Terasa belum habis kesedihannya sepeninggal ayahnya yang saat itu baru berkisar 26 hari, ia pun harus diperhadapkan dengan cobaan yang berat. Betapa tidak, ibunya yang menjadi harapannya untuk melanjutkan hidup, justru meninggal dunia.
Respon (1)