JURNAL LENTERA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan pelatihan dan sosialisasi terhadap organisasi perempuan di Kabupaten Parigi Moutong, pada Jum’at, 5 Maret 2021.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sering terjadi,” ujar Kepala Sub Bidang Perlindungan Khusus Anak DP3A Provinsi Sulteng, Marni Lahido, kepada JurnalLentera.com.
Dia mengatakan, dua item kegiatan yang dilaksanakan sekaligus ini lebih difokuskan kepada pencegahan dan perlindungan anak.
Pasalnya, Parigi Moutong merupakan salah satu daerah dengan kasus kekerasan terhadap anak tertinggi di Sulteng.
Sedangkan untuk perkawinan anak dibawah umur, kasus narkoba, pornografi atau pelecehan seksual di Parigi Moutong juga dikategorikan tinggi dari daerah lainnya di Sulteng.
Olehnya, ia berharap kegiatan ini dapat menurunkan angka kekerasan terhadap anak melalui organisasi perempuan yang dapat mengadvokasi kepada masyarakat, kelompok pemuda, dan anaknya sendiri.
Misalnya, bagimana mencegah perkawinan anak dibawah umur, penyalahgunaan narkoba dan penggunaan gadged bagi anak-anak.
Menurutnya, gadged merupakan salah satu masalah yang dihadapi para orang tua saat ini.
Apalagi, sistem belajar mengajar menggunakan virtual, sehingga gadged sangat diperlukan.
Namun, gadged yang digunakan anak-anak harus dibatasi para orang tua setelah bejalar.
“Karena tidak diketahui setelah belajar apa yang mereka buka di dalam gadged,” pungkasnya.
Laporan : Roy Lasakka
