JURNAL LENTERA, PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid, yang memboyong sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait meninjau lokasi bencana banjir di Kabupaten Morowali Utara, Rabu, 9 April 2025.
Selain meninjau lokasi bencana banjir, Gubernur Sulteng bersama rombongan juga menyerahkan bantuan senilai Rp494 juta meliputi kebutuhan dasar makanan dan logistik berupa pakaian hingga peralatan tidur.
Proses penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Sulteng dan disaksikan sejumlah OPD terkait.
Berdasarkan data, kecamatan yang terdampak banjir, Petasia Timur, Petasia Barat, Lembo, dan Lembo Raya. Sedangkan jumlah desa terdampak banjir, yakni Bunta, Peboa, Mahoni, Onepute, Sampalowo, Ulula’a, Togo Mulyo, Lembobelala, dan Korompeli.
BACA JUGA: Meriahkan Lebaran Ketupat, Gubernur Sulteng Dorong Tradisi Jadi Festival Tahunan Parigi Moutong
Lain halnya dengan jumlah warga terdampak banjir, tercatat sebanyak 1.890 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 5.592 jiwa.
Sedangkan jumlah total pengungsi sebanyak 107 KK atau 238 jiwa. Selain itu, jumlah total rumah terendam sebanyak 642 unit.
BACA JUGA: Gubernur Sulteng: Momen Halal Bihalal Simbol Kebersamaan
Khusus rumah ibadah Gereja yang terendam sebanyak empat unit dan Masjid satu unit. Selain itu, tercatat pula satu unit fasilitas umum berupa Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terendam banjir. Ada pula satu unit gedung SMA terendam.
Ada pula dua unit jembatan gantung yang rusak berat akibat diterjang banjir.
Berkaitan dengan bantuan yang diserahkan diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terdampak, baik dari segi kebutuhan dasar maupun pemulihan pascabencana.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng bersama OPD terkait akan terus memberikan bantuan dan berkoordinasi dalam proses pemulihan untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan perhatian penuh. Selain itu, memastikan kerusakan yang diakibatkan bencana banjir dapat segera diperbaiki.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Morowali Utara juga mengajukan sejumlah usulan untuk penanganan pasca-bencana, yang diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Laporan : Mifta’in
Respon (2)