Kemendes PDT Libatkan Kopassus Tingkatkan Efektivitas Program Bangun Desa

Kemendes PDT Libatkan Kopassus Tingkatkan Efektivitas Program Bangun Desa
Mendes PDT, Yandri Susanto, didampingi wakilnya Ariza Patria, saat melakukan audiensi dengan Panglima Kopassus Letnan Jenderal TNI Djon Afriandi, di Markas Kopassus, Jakarta Timur, Selasa, 23 Desember 2025. (Foto: Dok Kemendes PDT)

JURNAL LENTERA, JAKARTA – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) melibatkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan program 12 aksi bangun desa, khususnya dalam menyosialisasikan program pembangunan desa hingga ke pelosok Indonesia.

Kolaborasi tersebut dibahas dalam audiensi antara Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, dengan Panglima Kopassus Letnan Jenderal TNI Djon Afriandi, di Markas Kopassus, Jakarta Timur, Selasa, 23 Desember 2025.

Yandri Susanto menilai, keterlibatan Kopassus strategis karena memiliki integritas dan kredibilitas tinggi di tengah masyarakat. Hal itu diyakini akan mempermudah penyampaian program pemerintah desa, termasuk mendukung Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA: Kemendes PDT dan BNPT Kolaborasi Bangun Desa Siapsiaga Berbasis Pemberdayaan Ekonomi

Sinergi lintas sektor ini juga diarahkan untuk memperkuat kapasitas pendamping desa sebagai ujung tombak pelaksanaan program di lapangan.

BACA JUGA: Empat Pulau Terluar Sulawesi Utara Kini Nikmati Listrik 24 Jam

Bahkan, dalam waktu dekat, Kemendes PDT berencana melibatkan unsur militer dalam pelatihan pendamping desa guna membentuk karakter yang lebih disiplin, tangguh, dan bertanggung jawab.

“Pendamping desa adalah garda terdepan kami. Dengan pembinaan yang terstruktur, kami ingin mereka lebih militan, menghargai waktu, patuh terhadap aturan, dan mampu menyelesaikan tugas sesuai target,” ujarnya.

Pendamping desa memiliki peran penting sebagai fasilitator, komunikator, sekaligus penghubung antara kebijakan pemerintah dan masyarakat desa.

Dengan dukungan pembinaan ala Kopassus, diharapkan peran tersebut dapat dijalankan lebih efektif dan diterima luas oleh masyarakat.

Ia mencontohkan keberhasilan penyebaran informasi program pemerintah secara positif saat penanganan bencana di Aceh dan Sumatera.

“Menurutnya, peran lapangan yang solid mampu menciptakan kepercayaan publik secara organic,” tandasnya.

Laporan : Multazam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *