Ragam  

Kecelakaan Kapal Jadi Kasus Terbanyak Operasi SAR Basarnas Palu Sepanjang 2025

Kecelakaan Kapal Jadi Kasus Terbanyak Operasi SAR Basarnas Palu Sepanjang 2025
Kepala KPP Palu, Muh. Rizal, saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu, 24 Desember 2025. (Foto: Dok KPP Palu)

JURNAL LENTERA, PALU – Kecelakaan kapal masih mendominasi operasi SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu atau Basarnas sepanjang 2025. Dari total 87 operasi SAR yang dilaksanakan, sebanyak 42 kejadian merupakan kecelakaan kapal, menjadikannya sebagai kasus terbanyak dibandingkan jenis kejadian lainnya.

Dalam penanganan kecelakaan kapal tersebut, Basarnas Palu berhasil menyelamatkan sebanyak 129 orang. Sementara lima orang dinyatakan meninggal dunia dan enam orang lainnya masih dalam pencarian.

Kepala KPP Palu, Muh. Rizal, S.H., mengatakan data tersebut mencerminkan tingginya risiko keselamatan pada aktivitas pelayaran di wilayah kerja Basarnas Palu sepanjang 2025.

Selain kecelakaan kapal, Basarnas Palu juga menangani berbagai operasi SAR lainnya sepanjang 2025. Antara lain kasus kondisi membahayakan jiwa manusia (KMM) sebanyak 35 kejadian.

BACA JUGA: Kebakaran Kapal di Banggai, Delapan ABK Selamat dan Satu Orang Mengalami Cidera

“Dari penanganan KMM tersebut, 34 orang berhasil diselamatkan, 19 orang meninggal dunia, dan lima orang dilaporkan hilang,” ujar Rizal dalam kegiatan coffe morning bersama wartawan di Palu, Rabu, 24 Desember 2025.

BACA JUGA: Tim SAR Evakuasi 21 ABK KM Bonanza Asal Gorontalo di Perairan Banggai Kepulauan

Sementara itu, operasi SAR akibat bencana tercatat sebanyak delapan kejadian. Dalam peristiwa tersebut, tim SAR berhasil menyelamatkan 109 orang dan sembilan orang meninggal dunia, tanpa adanya laporan korban hilang.

Basarnas Palu juga mencatat dua kejadian kecelakaan dengan penanganan khusus sepanjang 2025. Dari dua kejadian tersebut, dua orang berhasil diselamatkan dan tidak terdapat korban meninggal dunia maupun hilang.

Secara keseluruhan, sepanjang 2025 Basarnas Palu berhasil menyelamatkan 274 orang dari total 87 operasi SAR. Namun demikian, sebanyak 33 orang dinyatakan meninggal dunia dan 11 orang lainnya masih dalam pencarian.

“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah operasi SAR pada 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024 yang tercatat sebanyak 79 kejadian. Pada 2024, Basarnas Palu mencatat 395 orang selamat, 28 orang meninggal dunia, dan 14 orang hilang,” ungkapnya.

Pada tahun 2024, kecelakaan kapal juga menjadi salah satu kasus dominan dengan total 39 kejadian. Dari peristiwa tersebut, 194 orang berhasil diselamatkan, delapan orang meninggal dunia, dan tiga orang dinyatakan hilang.

“Untuk kasus kondisi membahayakan jiwa manusia pada 2024, tercatat sebanyak 32 kejadian dengan sembilan orang selamat, 19 orang meninggal dunia, dan 11 orang hilang,” katanya.

Sementara itu, bencana pada tahun yang sama tercatat sebanyak delapan kejadian dengan 192 orang selamat dan satu orang meninggal dunia.

Data tersebut menunjukkan bahwa kecelakaan kapal dan kondisi membahayakan jiwa manusia masih menjadi tantangan utama dalam upaya pencarian maupun pertolongan di wilayah kerja Basarnas Palu.

“Sehingga, Basarnas Palu mengimbau masyarakat, khususnya pengguna transportasi laut dan pelaku aktivitas berisiko, untuk meningkatkan kewaspadaan serta mematuhi standar keselamatan guna menekan angka kecelakaan maupun korban jiwa,” tandasnya.

Laporan : Mifta’in

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *