JURNAL LENTERA, BANDUNG – Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung akan segera menjalani proses pemugaran sebagai bagian dari upaya pelestarian cagar budaya nasional. Langkah ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, yang mendampingi Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, dalam kunjungan kerja ke lokasi pada Selasa, 14 Januari 2025.
Diana menekankan pentingnya Gedung Merdeka sebagai simbol sejarah bangsa. Sehingga, renovasi cagar budaya secara teknis akan mengembalikan material bangunan ke kondisi awalnya. Bahkan, hal yang terpenting memastikan pemanfaatan dan pengelolaan gedung tersebut dengan jelas.
“Renovasi ini akan melibatkan tidak hanya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), tetapi juga Kementerian Kebudayaan,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan 864.662 Hektare Tanah Sukseskan Tiga Program Prioritas Nasional
Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi kerusakan pada struktur, mekanikal, dan elektrikal bangunan. Salah satu temuan utama adalah penurunan tanah yang signifikan, kemungkinan akibat penurunan muka air tanah. Apalagi, lokasi gedung yang berdekatan dengan sungai memerlukan perhatian khusus.
“Kami akan membahas kebutuhan Rekomendasi Teknis (Rekomtek) bersama Ditjen Sumber Daya Air untuk memastikan renovasi berjalan sesuai standar,” katanya.
BACA JUGA: Kementerian PU dan Asian Development Bank Bahas Kerjasama Strategis Dukung Infrastruktur Nasional
Sementara itu, Menlu Sugiono menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Gedung Merdeka yang mengalami kerusakan cukup parah.
“Ini adalah salah satu cagar budaya yang sangat penting, tidak hanya sebagai warisan sejarah, tetapi juga sebagai simbol diplomasi Indonesia. Kita harus menjaga dan melestarikannya,” ungkapnya.
Proyek revitalisasi Gedung Merdeka dirancang untuk meningkatkan kualitas bangunan sekaligus menjadikannya landmark kawasan dan destinasi wisata. Rencana tersebut mencakup pekerjaan persiapan, perbaikan struktur, arsitektur, dan instalasi mekanikal, elektrikal, serta plumbing (MEP).
Selain menjaga keaslian bangunan, revitalisasi ini diharapkan mampu memperkuat identitas budaya Indonesia di mata dunia.
Dengan pelaksanaan yang melibatkan berbagai pihak terkait, pemugaran Gedung Merdeka diharapkan dapat menjadi contoh nyata upaya pelestarian cagar budaya yang tidak hanya mengedepankan aspek sejarah, tetapi juga fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat.
Laporan : Multazam
Respon (1)