Hattrick Vinicius Menuai Pujian di Kemenangan Sensasional Madrid Atas Dortmund

Hattrick Vinicius Menuai Pujian di Kemenangan Sensasional Madrid Atas Dortmund
Penyerang Real Madrid Vinicius Junior. (Foto: SC Youtube)

JURNAL LENTERA, JAKARTA – Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memuji Vinicius Junior yang luar biasa pada Rabu, 23 Oktober 2024, dini hari WIB. Penyerang asal Brasil itu mencetak hattrick pada babak kedua untuk membantu Madrid bangkit dari ketertinggalan dua gol dan mengalahkan tim tamu Borussia Dortmund 5-2 di Santiago Bernabeu pada ajang Liga Champions.

Ancelotti mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia yakin Vinicius, 24 tahun, akan memenangkan penghargaan Ballon d’Or sebagai pemain terbaik dunia.

BACA JUGA: Nigeria Boikot Laga Kualifikasi Piala Afrika di Libya Usai Telantar 16 Jam di Bandara

“Apa yang bisa saya katakan adalah jarang sekali melihat pemain yang bermain di babak kedua seperti yang dilakukan Vinicius. Bukan karena tiga golnya, tetapi karena karakternya; dia luar biasa,” kata Ancelotti.

“Vinicius akan memenangkan (Ballon d’Or), bukan karena apa yang dia lakukan malam ini, tapi karena apa yang dia lakukan tahun lalu. Tiga gol ini sudah akan diperhitungkan untuk Ballon d’Or tahun depan, itu sudah pasti. Ia seorang pemain yang akan selalu mendapatkan sorakan karena ia dapat membuat perbedaan.”

BACA JUGA: Messi di Mata Guardiola Terbaik Sepanjang Masa, di Atas Pele dan Maradona

Dalam partai ulangan final Liga Champions musim lalu, Ancelotti mengatakan bahwa tidak ada kepanikan di ruang ganti setelah jeda meskipun Madrid tertinggal dua gol. Los Blancos, kata dia, memiliki kedewasaan dan pengalaman untuk memahami apa yang harus mereka lakukan untuk bisa bangkit.

“Kami menjalaninya dengan santai, dengan tenang (saat turun minum). Kami mengubah sistem dan kembali bermain dengan lebih intens,” ujar Ancelotti.

“Berbicara tentang mencetak tiga gol mungkin terlihat utopis, jadi kami berbicara tentang detail-detail kecil seperti mengoper dengan baik, memenangkan duel. Kami harus memenangkan dinamika permainan dan dari sana Anda mulai memenangkan pertandingan.”

Ancelotti mengatakan, timnya malu-malu pada babak pertama dan tidak intens dalam menguasai bola. Pada babak kedua, mereka bermain lebih baik dengan lebih banyak kualitas, lebih banyak tekanan.

Itu babak kedua terbaik kami musim ini. Kami harus belajar dari apa yang kami lakukan di babak kedua. Tujuannya adalah untuk memulai permainan dan tidak menunggu mereka mencetak dua gol. Saya tidak berpikir kami bisa bermain 90 menit dengan intensitas seperti di babak kedua, tetapi kami bisa lebih seimbang,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Republika.co.id

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *