Nigeria Boikot Laga Kualifikasi Piala Afrika di Libya Usai Telantar 16 Jam di Bandara

Nigeria Boikot Laga Kualifikasi Piala Afrika di Libya Usai Telantar 16 Jam di Bandara
Trofi Piala Dunia yang akan diperebutkan kembali dalam Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Piala Dunia 2026 akan menggunakan format baru karena diikuti 48 negara yang dibagi dalam 12 grup di mana dua tim teratas setiap grup plus delapan peringkat ketiga terbaik maju ke babak 32 besar. (Foto: Dok KOMPAS.com)

JURNAL LENTERA, JAKARTA – Nigeria memutuskan untuk mundur dari pertandingan kualifikasi Piala Afrika melawan Libya yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 14 Oktober 2024. Keputusan ini diambil setelah tim terdampar selama lebih dari 16 jam di sebuah bandara yang berjarak sekitar 250 kilometer dari Benghazi, lokasi pertandingan.

Kapten Nigeria, William Troost-Ekong, bersama dengan Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF), menyatakan bahwa kondisi yang mereka alami menjadi alasan utama penolakan untuk melanjutkan pertandingan.

Menurut Troost-Ekong, para pemain dan staf tim merasa dibiarkan tanpa kepastian setelah penerbangan mereka dialihkan secara mendadak.

BACA JUGA: Messi di Mata Guardiola Terbaik Sepanjang Masa, di Atas Pele dan Maradona

“Delegasi Nigeria untuk kualifikasi Piala Afrika 2025 melawan Libya masih berada di Bandara Al Abraq, 12 jam setelah mendarat di Libya,” ujar NFF pada ESPN.

“Pesawat sewaan kami dialihkan ke bandara yang jauh dari Benghazi tanpa pemberitahuan. Para pemain kelelahan karena tidak ada kendaraan yang disediakan untuk membawa kami ke hotel,” tambahnya.

BACA JUGA: Pensiunnya Legenda Barcelona Andres Iniesta, Messi Beri Penghormatan

Troost-Ekong juga mengungkapkan melalui media sosial X bahwa tim telah memutuskan untuk tidak memainkan pertandingan tersebut dan sedang bersiap untuk kembali ke Nigeria. Striker Victor Boniface juga mengeluhkan buruknya kondisi, dan mengatakan bahwa mereka terjebak di bandara selama hampir 13 jam tanpa makanan, WiFi, atau tempat tidur.

CAF, sebagai badan pengatur sepak bola Afrika, menyatakan telah meninjau insiden ini untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Libya menyatakan, pengalihan penerbangan tersebut terjadi karena ketidaksengajaan dan meminta pengertian dari Nigeria terkait situasi tersebut.

Pertandingan ini seharusnya menjadi kesempatan bagi Nigeria untuk memastikan tempat di putaran final Piala Afrika 2025 di Maroko, setelah sebelumnya mengalahkan Libya 1-0 di pertandingan kedua yang berlangsung di Uyo, Jum’at, 11 Oktober 2024.

Saat ini Nigeria memimpin klasemen sementara Grup D dengan tujuh poin dari tiga pertandingan, sedangkan Libya menghuni posisi terakhir dengan raihan satu poin.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *