JURNAL LENTERA, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) tengah menyiapkan sejumlah inisiatif baru penyelenggaraan Innovative Government Award (IGA). IGA merupakan penghargaan rutin bagi daerah terinovatif.
Menurut Sekretaris BSKDN Noudy R.P. Tendean, dari sisi kualitas maupun kuantitas pelaporan inovasi daerah dalam penyelenggaraan IGA harus semakin baik. Tahun ini, BSKDN menargetkan 30 ribu inovasi yang terlapor di aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID).
Sehingga dilakukan penambahan fitur baru dalam aplikasi IID. Tujuannya untuk meningkatkan proses validasi dengan hasil yang lebih terpercaya. Dampaknya pun dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
BACA JUGA: Inflasi Indonesia Turun Hingga 2,84 Persen, Kemendagri: Pantau Distribusi Komoditas Impor
“Banyak hal positif yang sudah kita capai dalam penyelenggaraan IGA,” ujar Noudy, mewakili Kepala BSKDN saat memimpin rapat pembahasan pagu indikatif RKA-K/L PI BSKDN 2025, sekaligus rapat koordinasi nasional dan IGA tahun anggaran 2024 di aula BSKDN, Jakarta, pada Jumat, 5 Juli 2024.
Ia menjelaskan, tahap penilaian inovasi IGA 2024, dimulai dengan proses pelaporan melalui aplikasi IID. Kemudian pengukuran atau verifikasi dan validasi data inovasi oleh tim teknis. Selanjutnya presentasi kepala daerah dan validasi lapangan.
BACA JUGA: Kemendagri Minta Kepala Daerah Koreksi Langkah Pengendalian Inflasi
Menurutnya, penguatan yang dilakukan dapat meningkatkan kualitas hasil rekomendasi yang dapat berdampak terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik.
“Begitu pun terkait rumusan kebijakan, penting membangun sinergisitas dengan berbagai pihak agar hasil solusi benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya.
Laporan : Multazam
Respon (1)