JURNAL LENTERA, JAKARTA – Erik ten Hag resmi jadi korban pertama pemecatan di Premier League musim ini. Manchester United mengambil keputusan berat setelah performa tim terus menurun.
Pemecatan ini menjadi sinyal bahaya bagi pelatih lain yang terancam. Beberapa manajer kini harus waspada, terutama yang timnya tampil di bawah ekspektasi.
Bagi klub-klub besar, tekanan suporter dan manajemen kian berat. Di papan bawah, ketakutan akan zona degradasi menjadi alasan kuat untuk perubahan.
Pergantian pelatih bisa jadi solusi cepat bagi mereka yang berjuang keluar dari keterpurukan. Klub-klub Premier League selalu siap ambil keputusan tegas jika hasil tak kunjung membaik.
Inilah lima pelatih Premier League yang bisa menyusul Erik ten Hag dipecat. Nama-nama ini disebut-sebut dalam ancaman jika tak segera memperbaiki performa timnya.
Baca Juga: Ruud van Nistelrooy Sangat Terpukul Usai Dilepas Manchester United
- Gary O’Neil (Wolverhampton)
Pelatih Wolverhampton Gary O’Neil masih mencari kemenangan pertamanya pada musim ini. Meski musim lalu ia tampil menjanjikan, musim ini Wolves kesulitan membangun momentum positif.
Wolves baru mengoleksi dua poin dari dua hasil imbang setelah menjalani sembilan pertandingan Premier League. Alhasil, Mario Lemina dan kolega terpuruk di peringkat ke-18.
Manajemen Wolves kini mulai khawatir soal ancaman degradasi, terutama karena mereka belum sekalipun mencetak poin di kandang. Beberapa laga ke depan akan menjadi ujian dan jika gagal, perubahan bisa segera datang.
- Russell Martin
berhasil membawa Southampton kembali ke Premier League lewat jalur play-off. Namun, timnya belum mampu beradaptasi dengan baik di Premier League.
Southampton sekarang terpuruk di dasar klasemen dengan raihan satu angka. Jack Stephens dan rekan-rekannya menelan delapan kekalahan dari sembilan pertandingan di liga.
Southampton meraih satu poin setelah bermain imbang dengan Ipswich, yang juga tim promosi. Dalam waktu dekat, Southampton akan bertemu Wolves, dan hasil laga tersebut bisa menentukan nasib kedua pelatih.
- Oliver Glasner.
Crystal Palace awalnya diprediksi bisa bersaing untuk posisi Eropa. Namun, mereka justru gagal memenuhi ekspektasi pada musim ini di bawah asuhan Oliver Glasner.
Musim lalu, Glasner membawa angin segar ke Selhurst Park dengan permainan menyerang yang apik. Namun kehilangan Michael Olise di musim panas cukup memukul kekuatan tim.
Kemenangan atas Tottenham pada pekan lalu berhasil mengurangi tekanan. Akan hasil buruk pada laga selanjutnya bisa kembali memunculkan keraguan dan menentukan nasib Glasner.
- Julen Lopetegui
West Ham berharap besar saat menunjuk Julen Lopetegui untuk menggantikan David Moyes. Mantan pelatih Sevilla tersebut pernah meraih gelar Liga Europa.
Namun, performa West Ham di Premier League sejauh ini tidak seperti yang diharapkan. Untungnya dua kemenangan dari tiga laga terakhir mengangkat mereka dari zona degradasi.
Dengan dana besar yang digelontorkan untuk pemain-pemain baru, ekspektasi terhadap Lopetegui sangat tinggi. Jika performa tidak segera meningkat, posisinya bisa kembali terancam.
Baca Juga: Indonesia Berhasil Curi Tiga Poin dari Arab Saudi, Marcelino Cetak Dua Gol
- Kieran McKenna
Juru taktik Ipswich Town Kieran McKenna mungkin menjadi salah satu pelatih yang dianggap paling aman di Premier League. Akan tetapi, itu tidak membuatnya lepas dari sorotan.
Mantan asisten pelatih di Manchester United ini sukses membawa Ipswich promosi berturut-turut hingga mencapai Premier League. Namun, mereka kini belum pernah meraih kemenangan dan masuk ke zona merah dengan empat poin.
Walaupun manajemen masih menaruh kepercayaan besar padanya, tekanan untuk mempertahankan status di Premier League tentu akan datang jika performa Ipswich tak kunjung membaik. Nasibnya bisa dipengaruhi dalam beberapa pertandingan ke depan.
Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Bola.net
Respon (1)