JURNAL LENTERA, JAKARTA – Pemerintah terus mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui implementasi kebijakan strategis guna mencapai target pertumbuhan sebesar 5,2 persen sesuai APBN 2025.
Berbagai langkah disiapkan, mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga stimulus khusus menjelang Ramadhan dan Lebaran untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendorong aktivitas ekonomi.
BACA JUGA: KKP Kembangkan Impact Bond Perkuat Konservasi Laut dan Ketahanan Pangan
“Kebijakan-kebijakan ini disusun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi serta memastikan stabilitas makro ekonomi. Pemerintah akan terus memantau perkembangan konsumsi individu dan peningkatan mobilitas masyarakat pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Lebaran Idulfitri yang akan menggerakkan aktivitas ekonomi pada Triwulan I-2025,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam rapat koordinasi tingkat menteri, pada Kamis, 27 Februari 2025.
BACA JUGA: Program Jemput Gabah Inisiasi Bulog
Pemerintah telah menyiapkan penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp150 triliun serta tambahan anggaran Rp16,6 triliun kepada Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras. Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN dan pekerja swasta dipastikan berjalan sesuai jadwal untuk memperkuat konsumsi domestik.
Selain itu, masyarakat juga mendapat insentif listrik guna menjaga daya beli selama Ramadan. Pemerintah berharap kebijakan ini mampu meningkatkan perputaran ekonomi di berbagai sektor, khususnya di tengah momen Ramadan dan Lebaran yang identik dengan lonjakan konsumsi.
Stimulus lainnya berupa diskon harga tiket pesawat, tarif tol, serta program belanja dan pariwisata diharapkan mampu meningkatkan mobilitas masyarakat. Pemerintah juga memperkuat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung sektor UMKM.
Hingga 21 Februari 2025, realisasi KUR telah mencapai Rp28,73 triliun atau 9,99 persen dari target tahunan sebesar Rp287,47 triliun. Pemerintah menargetkan hingga 31 Maret 2025, penyaluran KUR bisa mencapai Rp55,4 triliun.
“Kami berharap stimulus ini dapat mempercepat transformasi ekonomi berbasis digital bagi UMKM dan memperkuat daya saing sektor usaha kecil dan menengah,” katanya.
Laporan : Miswar
Respon (2)