JURNAL LENTERA, JAKARTA – Perum Bulog berupaya menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan petani melalui Program Jemput Gabah yang dilaksanakan di Kecamatan Malingping, Lebak, dan Cikesik, Pandeglang. Program ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan hasil panen petani terserap dengan harga layak.
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, menyatakan bahwa Bulog saat ini gencar melakukan penyerapan gabah langsung dari petani. Langkah ini dilakukan untuk memastikan petani mendapatkan harga yang sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP).
BACA JUGA: Dorong Keamanan Pangan, Bapanas Gandeng Satgas Polri Awasi Impor
“Bulog hadir untuk mendukung kesejahteraan petani dengan membeli gabah seharga Rp 6.500 per kilogram. Gabah dijemput langsung dan dibayar di tempat,” ujar Febby saat meninjau lokasi penyerapan gabah di Cikesik, Pandeglang, Kamis, 27 Februari 2025.
BACA JUGA: Polri-Kemenhut Perkuat Sinergi Lawan Karhutla, Teken MoU Penegakan Hukum
Ia menegaskan, harga pembelian tidak boleh di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah. Bulog mendapat tugas menyerap gabah setara beras sebanyak tiga juta ton di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Banten.
Gabah yang dibeli dari petani akan diproses di tempat jasa penggilingan padi terdekat dengan fasilitas pengeringan. Setelah menjadi beras, produk tersebut disimpan di gudang Bulog untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Sebelum penyimpanan, Bulog memastikan kualitas beras melalui pengecekan kadar air, butir patah, kadar menir, dan derajat sosoh.
“Adapun hasil penyerapan ini akan diolah dan disimpan dalam bentuk beras oleh Bulog. Ke depan, masyarakat juga akan menikmati hasilnya bersama-sama,” katanya.
Laporan : Miswar
Respon (1)