JURNAL LENTERA, PARIMO – Jumlah atlet yang mendaftar di Kejuaraan Paralayang Internasional, yang di laksanakan di Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, tidak sesuai target.
Dalam Kejuaraan Paralayang Internasional di Kabupaten Parimo yang telah dimulakan pada Kamis, 17 November 2022, hanya sebanyak 60 orang atlet yang mendaftarkan diri.
Jumlah itu, tentu masih jauh dari harapan yang menargetkan sebanyak 150 orang atlet untuk berlaga di Kejuaraan Paralayang Internasional, dengan total bonus Rp152 juta tersebut.
BACA JUGA: Parimo Dipastikan Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Paralayang Internasional
Menurut Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Parimo Wahyudin A. Takuloe, S.Sos, M.AP., minimnya pendaftar bukan akibat persoalan kurangnya promosi. Tetapi, secara target dan pelaksanaan, pihaknya masuk dalam penilaian internasional.
BACA JUGA: TROI Seri I Paralayang Sulteng di Parimo Dimeriahkan The Master
Hanya saja, Wahyudin tidak menjelaskan secara rinci, dari 60 atlet yang berlaga di kejuaraan paralayang tersebut, berapa diantaranya atlet yang berasal dari negara luar.
“Untuk promosi saya kira, kita sudah luar biasa. Yang ikut mempromosikan juga, termasuk TNI AU, PB FASI, dan kami sendiri sampai ke daerah-daerah lain,” ujar Wahyudin, pada Kamis, 17 November 2022.
Begitu pula dari segi teknis, ivent Kejuaraan Paralayang Internasional di Kabupaten Parimo telah memenuhi. Bahkan ia mengaku targetnya sudah luar biasa, karena para atlet yang berlaga adalah atlet senior.
“Jika pelaksanaan ivent nasional TROI di bulan Maret kemarin itu, banyak pesertanya karena lisensi, ada junior,” tandasnya.
Laporan : Roy Lasakka Mardani