JURNAL LENTERA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morowali menggelar Sosialisasi Focus Group Discussion (FGD) untuk menyamakan data dalam penyusunan publikasi Kabupaten Morowali dalam angka 2021.
Dilansir dari KabarSelebes.id pada Jum’at 26 Februari 2021, sosialisasi dibuka langsung Bupati Morowali, Taslim, di Aula Kantor Bappeda Morowali, Kamis 25 Februari.
Kegiatan FGD itu mengusung tema “Pelaksanaan FGD Mewujudkan Satu Data (One Data) Bagi Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah”.
Kepala BPS Morowali, Agus Paryanto, mengungkapkan maksud dan tujuan kegiatan FGD yakni untuk menyamakan data dalam penyusunan publikasi 2021, agar Pemerintah Daerah mempunyai basis data (database) yang terpercaya, valid dan akurat.
“Secara bersama-sama kita menghimpun data agar lebih lengkap, valid dan terus diperbaharui (up to date),” ungkapnya.
Dijelaskan guna menyinkronkan data yang ada untuk dipublikasi, BPS sebagai penanggung jawab harus berkoordinasi bersama seluruh institusi yang diakui Pemerintah.
“Sebelum mempublis, kami akan mendiskusikan dengan Pemkab sebagai sumber data, guna menyamakan persepsi. Agar jangan sampai setelah data dipublikasikan, muncul perdebatan dan permasalahan,” tuturnya.
Sementara itu, Taslim menguraikan, pentingnya menggunakan data yang akurat. Menurutnya, data sangat mempengaruhi perumusan program yang akan dikeluarkan Pemerintah guna menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kita harus punya data yang jelas, sehingga program yang dirumuskan menjadi solusi bagi masyarakat yang dibantu. Kalau data yang salah hanya akan memberikan hasil yang tidak sesuai harapan,” terangnya.
Selain itu, data juga sangat mempengaruhi seluruh lini pembangunan daerah. Olehnya, ia mengimbau agar data yang dipedomani riil dan diperbaharui.
“Saya mengingatkan, bahwa data mempengaruhi iklim investasi bagi daerah. Jika ada investasi masuk, tentu bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat. Informasi data yang diberikan dapat mengundang investor untuk membuka lapangan kerja,” jelasnya.
Sumber : KabarSelebes.id