JURNAL LENTERA, PALU – Hingga Juli 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Year on Year (y-on-y) Sulawesi Tengah (Sulteng), sebesar 2,45 persen.
Menurut Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, berdasarkan release bulanan hari ini merupakan energi positif untuk menghadirkan perencanaan pembangunan yang objektif dan berkualitas.
Pasalnya, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2024 sebesar 118,73. Selain itu, selama Juni 2024, Nilai Ekspor Sulteng sebesar US$1.783,20 Juta dan Impor US$829,71 Juta.
BACA JUGA: Inflasi Tahunan Sulteng Capai 3,10 Persen
Begitu juga, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang sebesar 54,64 persen selama Juni 2024. Tamu menginap di hotel klasifikasi bintang sebanyak 22.192 orang. Sedangkan tamu domestik mendominasi sebesar 98,67 persen.
“Selama Juni 2024, jumlah penumpang angkutan udara tercatat 99.429 orang. Sedangkan penumpang angkutan laut tercatat 11.454 orang,” ungkap Simon, dalam kegiatan releas statistik di ruang teleconverence Kantor BPS Sulteng, Kamis, 1 Agustus 2024.
BACA JUGA: Inflasi Indonesia Peringkat 73 Terendah di Dunia
Menyikapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Sulteng Novalina menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kinerja baik seluruh pihak terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Sebab, TPID Sulteng telah banyak melakukan upaya pengendalian inflasi. Sehingga inflasi bisa terkendali.
“Alhamdulillah, inflasi di Provinsi Sulteng cukup terkendali,” katanya.
Misalnya pada komoditas beras sebagai salah satu bahan pokok yang menyumbang inflasi. Sehingga, TPID Sulteng agar terus fokus terhadap komoditas-komoditas penyumbang inflasi lainya. Baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Saya berharap, agar perangkat daerah terkait untuk selalu memperhatikan tren penyebab inflasi. Lakukan koordinasi dengan para stakeholder dan mitra terkait, agar inflasi dapat terjaga dengan baik,” pungkasnya.
Laporan : Mifta’in