JURNAL LENTERA, PALU – Inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,10 persen. Sedangkan, Inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Mei 2024 sebesar 0,07 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng Simon Sapary, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Toli-Toli sebesar 5,94 persen dengan IHK sebesar 111,94 dan terendah di Kota Palu sebesar 2,24 persen dengan IHK sebesar 105,57.
Ia mengatakan, inflasi y-on-y terjadi akibat adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sejumlah indeks kelompok pengeluaran, yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,79 persen. Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,92 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,17 persen.
BACA JUGA: Kepala BPS Sulteng: Inflasi April 2024 Sulteng Lebih Rendah
“Kelompok transportasi sebesar 1,57 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,70 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,31 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, serta bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen,” ujar Simon Sapary, dalam keterangannya saat melakukan virtual melalui live streaming youtube BPS Sulteng di ruang press converence pada Senin, 3 Juni 2024.
BACA JUGA: Kemendagri Imbau Pemda Optimalkan Upaya Pengendalian Inflasi
Lebih lanjut ia menjelaskan, khusus kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28 persen. Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.
Ia mengatakan, selama April 2024, nilai ekspor Sulteng mencapai US$1.707,34 juta, naik US$98,81 juta atau 6,14 persen.
“Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$1.174,73 juta atau 68,80 persen dari total nilai ekspor,” tandasnya.
Laporan : Multazam
Respon (2)