Kemendes PDT Gandeng LPQQ dalam Gerakan Pengentasan Buta Huruf Al-Qur’an di Pedesaan

Kemendes PDT Gandeng LPQQ dalam Gerakan Pengentasan Buta Huruf Al-Qur’an di Pedesaan
Mendes PDT Yandri Susanto, saat menerima audiensi DPP LPQQ di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, Selasa, 19 Agustus 2025. (Foto: Dok Kemendes PDT)

JURNAL LENTERA, JAKARTA – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menegaskan komitmennya untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an di desa-desa seluruh Indonesia.

Melalui kolaborasi dengan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an Indonesia (DPP LPQQ), ia berharap program ini dapat menciptakan masyarakat desa yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga memiliki kualitas spiritual yang tinggi.

“Jika masyarakat desa memiliki kemampuan dasar dalam agama, seperti membaca Al-Qur’an, maka potensi mereka untuk terjerat masalah sosial seperti narkoba dan judi online akan semakin kecil,” ujar Yandri saat menerima audiensi DPP LPQQ di Kantor Kemendes PDT, Selasa, 19 Agustus 2025.

Ia mengungkapkan rasa optimisme terhadap kolaborasi ini, yang diharapkan dapat membantu menciptakan masyarakat desa yang lebih bermoral dan produktif.

BACA JUGA: Karnaval Kemerdekaan Jadi Ajang Meriahkan Persatuan dan Gerakkan Ekonomi Rakyat

“InsyaAllah, dengan sinergi ini, kita akan bisa memastikan bahwa setiap muslim, baik anak muda, orang tua, laki-laki, maupun perempuan, dapat membaca Al-Qur’an karena itu adalah kunci kehidupan dunia dan akhirat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dari Toko Merah hingga Masjid Jami Angke, Fadli Zon Soroti Pentingnya Pelestarian Sejarah Jakarta

Saat ini, angka buta huruf Al-Qur’an di Indonesia masih tergolong tinggi, dengan 65 persen masyarakat desa belum mampu membaca Al-Qur’an. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, karena kemampuan membaca Al-Qur’an dianggap sebagai pondasi penting dalam membentuk karakter dan moral masyarakat.

Selain fokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, memberantas buta huruf Al-Qur’an menjadi salah satu program utama Kemendes PDT.

Ia lantas menilai bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah kunci keberhasilan pembangunan di tingkat desa, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

“Pembangunan desa yang berhasil akan mendorong kemajuan Indonesia. Salah satu persoalan yang harus segera kita atasi adalah buta huruf Al-Qur’an di kalangan masyarakat desa,” ujarnya.

Ketua Umum DPP LPQQ, Mahbub Sholeh Zarkasyi mengaku sangat menyambut baik kerja sama ini. Ia bahkan menyatakan keyakinannya bahwa kolaborasi dengan Kemendes PDT akan memberikan dampak besar jika dilakukan dengan serius dan berkelanjutan.

“Gerakan ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia bebas buta aksara Al-Qur’an dalam 10 tahun. Kami optimis, jika kita fokus, dalam dua periode kepemimpinan Pak Menteri, program ini bisa sukses,” tandasnya.

Wacana kolaborasi ini akan dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang dijadwalkan ditandatangani pada September 2025.

Dengan adanya MoU tersebut, setiap langkah dalam program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an akan lebih terstruktur dan memiliki kekuatan hukum.

Laporan : Multazam

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *