Ragam  

Pemprov Sulteng Ajak HEBITREN Bersinergi untuk Pengembangan Ekonomi Syariah

Pemprov Sulteng Ajak HEBITREN Bersinergi untuk Pengembangan Ekonomi Syariah
Pelantikan pengurus HEBITREN Sulteng masa bakti 2024-2028, di aula Kasiromu Kantor perwakilan BI Sulteng, Kamis, 5 September 2024. (Foto: Dok Humas Pemprov Sulteng)

JURNAL LENTERA, PALU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) dalam pengembangan ekonomi syariah.

Menurut Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng, Dra. Novalina, pesantren memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah dalam memperkuat struktur perekonomian.

Sehingga, institusi pesantren diharapkan tidak hanya menjadi pusat pendidikan keagamaan. Tetapi, juga menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah di Sulteng.

Ia menegaskan, Pemprov Sulteng berkomitmen besar untuk bersinergi dengan HEBITREN dalam membangun ekonomi daerah.

BACA JUGA: Pemprov Sulteng Sosialisasikan WBS, Layanan Aduan Penyalahgunaan Kewenangan dan Tindak Korupsi

“Saya ingin mempertemukan HEBITREN dengan teman-teman organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersinergi,” ujar Novalina, saat menghadiri pelantikan pengurus HEBITREN Sulteng masa bakti 2024-2028, di aula Kasiromu Kantor perwakilan BI Sulteng, Kamis, 5 September 2024.

Ia berharap, HEBITREN dapat mendorong pengembangan usaha-usaha syariah berbasis pesantren di berbagai sektor unggulan daerah.

BACA JUGA: Sulteng DigiFest Hadirkan Diskusi dan Workshop hingga Pameran

“Semoga, setelah kegiatan ini, kita bisa berkolaborasi. Ayo jadikan syariah sebagai gaya hidup,” katanya.

Kepala perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan mengaku bahwa pihaknya siap bekerjasama dengan HEBITREN guna mewujudkan tujuan besar menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Sejalan dengan itu, kata dia, BI akan berperan sebagai akselerator, inisiator, dan regulator dalam pengembangan ekonomi syariah atau disingkat AIR.

“Dalam hal tersebut, HEBITREN tentunya diharapkan menjadi solusi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum HEBITREN Sulteng, KH. Hasib Wahab Hasbullah menyebutkan, tujuan utama pendirian organisasi ini, untuk membangun kemandirian pesantren lewat kegiatan berwirausaha yang dirintis santri sebagai ujung tombaknya.

Dari 40 ribu jumlah pesantren di Indonesia, kata dia, sudah sebanyak 10 ribu pesantren yang terdaftar sebagai anggota HEBITREN, yang tersebar di 32 provinsi.

“Kalau di pesantren belajar fiqih atau ilmu agama, di HEBITREN kita belajar sugih atau jadi kaya,” pungkasnya.

Laporan : Mifta’in

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *