JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Kabupaten Parigi Moutong menuai pujian dari anggota Komisi II DPR RI, Longki Djanggola.
Ia mengapresiasi keberhasilan pilkada serentak di Kabupaten Parigi Moutong yang berlangsung lancar tanpa adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU). Bahkan, ia mengaku sejauh ini tidak menerima laporan adanya PSU di Parigi Moutong.
Hal itu menurutnya menandakan penyelenggaraan pilkada serentak di Kabupaten Parigi Moutong berjalan dengan baik.
BACA JUGA: Imbauan Polda Sulteng Usai Tahapan Pemungutan Suara Pilkada Serentak
“Dalam pesta demokrasi, riak-riak kecil pascapemilihan sering kali terjadi, terutama melalui aksi protes yang dipicu oleh dugaan kecurangan. Namun, di Kabupaten Parigi Moutong, kondisi ini berhasil dikelola dengan baik oleh penyelenggara,” ujar Longki Djanggola, saat reses di Sekretariat KPU Parigi Moutong, Jum’at, 27 Desember 2024.
BACA JUGA: Polda Sulteng Kerahkan 390 Personel Gabungan di Rapat Pleno Terbuka KPU
Menurutnya, protes biasanya berujung pada sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, keberhasilan KPU Parigi Moutong memastikan tidak adanya gejolak besar patut diapresiasi.
Ia mengatakan, keberhasilan Pilkada ini tidak terlepas dari sinergi kuat antara penyelenggara, pengawas, aparat keamanan, pemangku kepentingan, dan masyarakat. Kolaborasi ini menciptakan suasana demokrasi yang damai dan berkualitas.
Hal tersebut, kata dia, sebagai bukti bahwa koordinasi yang baik antara KPU, Bawaslu, dan masyarakat mampu menghadirkan pilkada yang sesuai dengan prinsip demokrasi.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja profesional KPU Parigi Moutong yang mampu menjaga transparansi, independensi, dan akuntabilitas selama proses pemilihan,” katanya.
Ia berharap, keberhasilan ini dapat menjadi standar bagi pelaksanaan pilkada maupun pemilu di masa depan. Keberhasilan penyelenggara dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi diharapkan terus ditingkatkan.
Menurutnya, penyelenggara harus berkomitmen menjaga transparansi, independensi, dan profesionalitas. Partisipasi masyarakat juga harus terus diperkuat agar demokrasi kita semakin matang.
Namun, ia mengingatkan bahwa dalam demokrasi, rakyatlah yang menjadi penentu akhir melalui hak suara mereka. Sebab, pemenang pilkada maupun pemilu adalah cerminan pilihan rakyat di bilik suara.
“Penyelenggaraan pilkada di Parigi Moutong ini menjadi bukti nyata bahwa demokrasi yang damai dan berkualitas bisa tercapai jika semua pihak berkomitmen untuk menjaga integritas pemilu,” ungkap Longki Djanggola.
Laporan : Miswar