JURNAL LENTERA – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah (Sulteng), Sakinah Aljufri melakukan kunjungan kerja dalam rangka menyerap aspirasi konstituennya di Kota Palu, pada Ahad, 9 Mei 2021.
Dilansir dari KabarSelebes.id, kegiatan bertajuk “Silaturahmi Bersama Masyarakat Kota Palu” itu dilaksanakan di Sekretariat DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulteng, dihadiri oleh masyarakat setempat termasuk jajaran pengurus DPW dan DPC PKS Kota Palu.
Dalam paparannya, Sakinah Aljufri menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan permasalahan yang harus ditangani secara serius oleh seluruh pengambil kebijakan di Sulteng.
Pertama, terkait angka kemiskinan. Tahun 2020, Sulteng masuk dalam sepuluh besar provinsi termiskin di Indonesia.
Berdasarkan data BPS Sulteng, angka kemiskinan Sulteng pada bulan September 2020 mencapai 13,06 persen atau sebanyak 403,74 ribu orang.
“Ini perlu etos kerja bersama, baik dari anggota dewannya, eksekutifnya dan seluruh lembaga. Kita serius bersama-sama kerja keras agar keluar dari 10 besar daerah termiskin,” ucapnya.
Menurut dia, masuknya Provinsi Sulteng dalam sepuluh besar daerah termiskin di Indonesia tentu menjadi ironi. Karena Sulteng merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam (SDA).
Hampir semua sektor yang ada seperti pariwisata, pertanian, tambang sangat potensial untuk dikelola dan memberikan dampak untuk kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan.
“Kalau kita semua bersinergi, kalau kita semua bersama-sama pasti sesuatu yang berat akan menjadi ringan. Kalau kita memikirkan egonya sendiri-sendiri maka harapan ini akan semakin jauh,” ujarnya.
Kemudian, peredaran narkoba di Sulteng yang sudah memasuki taraf kronis. Di mana saat ini Sulteng berada diperingkat ketiga secara nasional dalam kasus penyalahgunaan narkotika.
“Dan lebih memprihatinkan, di Provinsi Sulawesi Tengah tiga besar narkoba di Indonesia. Ini menampar kita semua karena daerah kita termasuk daerah religi. Ini akan menjadi kerja keras kita bersama,” katanya.
Menurutnya, peran orang tua dalam melindungi anggota keluarganya dari paparan narkoba adalah hal yang paling utama. Terutama kaum ibu-ibu rumah tangga untuk lebih memberikan perhatian serius terhadap anak-anaknya.
“Seluruh ibu-ibu rumah tangga untuk memperhatikan keluarganya masing-masing, anak-anaknya masing. Karena sekarang semua sibuk dengan handphone sehingga pertemuan keluarga itu semakin sulit untuk berkualitas,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Sakinah Aljufri juga menyampaikan, tahun 2020, dirinya telah merealisasikan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) aspirasi kepada 14.700 siswa di Sulteng, mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK sederajat.
“Alhamdulillah dengan keberadaan kami di Komisi X kami membawa oleh-oleh yaitu beasiswa sebanyak 14.700. Ini sudah dirasakan masyarakat di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng sudah terdistribusi dengan baik,” ucapnya.
Sekjen Wanita Islam Alkhaeraat (WIA) itu mengatakan, selain PIP jenjang SD hingga SMA/SMK sederajat, pihaknya juga menyalurkan bantuan beasiswa untuk mahasiswa S1 yang kurang mampu. Tahun 2020, penerima PIP kuliah sebanyak 450 ribu orang.
“Insya Allah program PIP ini setiap tahun terus ada. Sekarang (2021) kita lagi mulai melakukan pendataan PIP. Jangan ada anak-anak selesai di SMA, harus lanjut S1 bahkan lanjut S2, ada PIP kuliah. Kenapa kita membutuhkan aset SDM. Kita membutuhkan generasi yang mumpuni,” tuturnya.
Sumber : KabarSelebes.id