Dunia Art Gallery jadi Creative Hub Seniman dari Timur
Sebagai orang yang pernah dibesarkan dai Indonesia Timur, terutama di Sulawesi, Om Han punya harapan dengan hadirnya Dunia Art bisa menjadi ruang ekspresi seniman-seniman dari daerah-daerah di Indonesia Timur. Melalui seorang kawan sesama pehobi lukisan, ia mendengar nama Lampurio.
Ia berusaha mengontak Rio dan mengundangnya ke Tebet, bicara banyak hal tentang dunia seni rupa dan bersama-sama mengembangkan Dunia Art Gallery. Rio menerima tawarannya dan mereka merencanakan tahap demi tahap hingga gallery tersebut akhirnya bisa dibuka untuk publik.
“Saya mulai pembangunannya waktu pandemi dulu. Kami bangun ini dari awal, meskipun saya beli ini tanah dan bangunan. Untuk kepentingan gallery, saya minta digambarkan sama arsitek, yang juga teman saya dari Makassar,” jelas Om Han.
Ia mengaku punya tanggungjawab secara moral untuk memajukan dunia kesenian dari wilayah Timur. Itu sebabnya, bersama Rio, ia membuka diri bagi para perupa dari Indonesia Timur untuk mengambil kesempatan menggunakan Creative Hub yang ia bangun.
“Dulunya kita mau namakan ini Kawanua Gallery, sebagai simbol bahwa pemiliknya kita dari Sulawesi. Sehingga orang-orang akan lebih muda untuk mengenalnya. Tapi Rio bilang lebih baik kalau menggunakan nama yang universal saja. Meskipun misinya untuk memberi ruang bagi para seniman dari Indonesia Timur,” tambahnya.
Selain sebagai gallery lukisan, Om Han berencana akan menjadikan Dunia Art sebagai ruang interaksi bagi para seniman dan para pecinta seni lukis. Untuk membuat tempat itu menjadi hidup, ia akan menggarap kegiatan-kegiatan kreatif dan membuka coffee shop. Ada ruang-ruang khusus yang akan dijadikan tempat dimana orang bisa nyaman mengobrol tentang banyak hal terkait gagasan-gagasan kreatif.
“Ya, seperti halnya creative hub, tempat ini kami harapkan bisa menjadi sarana interaksi orang-orang muda untuk membicarakan ide-ide kreatif mereka dan berkarya,” harapnya.
Untuk diketahui, selain Lampuriao, seniman yang ikut menyertakan karyanya dalam pameran tersebut adalah Irsa, Alziuardi Ramadhan, Rama Indirawan, Camilla Astari, Prajna Dewantara Wirata, Tulus Mulia, Yahya Rifandaru, Mira El Amir, Bunga Fatia, Annisa Nur Ratnasari, Firdaus Musthafa, Jodiandra Baraka, Nirwan Sambudi, Putut Pramudiko, Wina Luthfiyya Ipnayati, Bulletos, Michelle Angela dan Edi Bonetski.
Pameran tersebut dibuka untuk umum dan berlangsung hingga 30 Juni mendatang. Bagi anda yang berkesempatan, bisa datang di pukul 13.00 hingga 21.00 Wita. Gallery hanya tutup di hari Senin.
Laporan: M Sahril