Alami Cedera Lutut, Pelari Trail Asal Sulteng DNF di Ajang Rinjani100

Alami Cedera Lutut, Pelari Trail Asal Sulteng DNF di Ajang Rinjani100
Fauziah, istirahat sejenak di Puncak Rinjani saat melewati lintasan pada race Rinjani100 Marvelous Trail, 24-26 Mei 2024 di Lombok. (Foto: Dok Pribadi)

JURNAL LENTERA, LOMBOK – Pelari trail run asal Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, Fauziah terpaksa tidak melanjutkan race, akibat cedera lutut yang ia alami pada Rinjani100 Marvelous Trail, 24-26 Mei 2024. Pelari trail run asal Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, Fauziah terpaksa tidak melanjutkan race, akibat cedera lutut yang ia alami pada Rinjani100 Marvelous Trail, 24-26 Mei 2024.

Fauziah yang akrab dipanggil Mona, mengaku ia terpaksa Do Not Finish (DNF) di kilo meter 30, karena tidak mampu lagi menahan sakit pada lututnya setiap kali melangkah.

BACA JUGA: Menuju Kejuaraan Dunia, Pelari Perempuan Sulteng Finish Urutan 6 di Betong Amazean Jungle Thailand

“Iya, cedera pas di km 9 menuju cop 1 di Plawangan Sembalun, karena posisi saya dari Danau Segara Anak naik ke Plawangan. Tapi saya masih menyelesaikan rute sampai 30. Dan tetap ke top puncak Rinjani,” kata Mona kepada media ini, Sabtu malam 25 Mei 2024.

Ia melanjutkna, Jumat malam (24 Mei) ia start race pukul 12 malam, hingga mencapai Cop 1 dalam waktu 10 jam. Kemudian lanjut lagi, di jam 10 pagi sudah masuk km 19.

“Bedasarkan peta, Cop 2 waktu tempuhnya 20 jam untuk mencapai km 56. Ini waktuku tidak cukup, karena saat naik puncak Rinjani lutut ku semakin sakit,” jelas Mona.

Makanya kata dia, daripada ia memaksakan diri hingga melewati waktu yang sudah ditentukan, mending ia berhenti, tidak melanjutkan race daripada mengalami Cop (cut of point).

“Cop itu cut of poin, dimana waktu untuk masuk water station sudah ditentukan. Misalnya untuk mencapai km 56, harus masuk di jam 8 malam. Atau dalam waktu 20 jam dari start. Tapi waktuku tidak mencukupi untuk masuk di jam 8. Mau dipaksa bagaimanapun, saya tidak bisa masuk di jam yang sudah ditentukan itu,” jelas Mona.

BACA JUGA: Mona, Atlit Trail Run Sulteng Kembali Juara di BTR Bali Ultra 2024

Mona mengakui, dalam sebuah race selalu ada hal yang tidak bisa dipredisksi sebelumnya. Untuk Rinjani100 kata Mona, medannya termasuk paling sulit untuk di Indonesia. Karena itu, pointnya di International Trail Running Association (ITRA) juga tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *