JURNAL LENTERA, JAKARTA – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun, menyatakan pentingnya Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) berbasis akrual. Tujuannya, untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan publik.
Menurutnya, penerapan LKPP berbasis akrual menjadi langkah maju dalam pengelolaan keuangan negara yang semakin profesional dan tepercaya. Selain itu, LKPP berbasis akrual memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai posisi keuangan pemerintah, mencatat pendapatan, dan pengeluaran saat terjadi. Bukan hanya pada saat pertukaran transaksi kas.
BACA JUGA: Pertemuan Menteri ATR/BPN dan Jaksa Agung Bahas Pemberantasan Mafia Tanah
“Dengan pendekatan ini, aset dan kewajiban dapat diakui secara real-time, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan serta manajemen sumber daya publik yang lebih efektif,” ujar Isma, saat menjadi pembicara dalam seminar tahunan ke-19 General Court of Audit (GCA) di Riyadh, Arab Saudi, pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Sejak diterapkan pada 2015, kata dia, LKPP berbasis akrual telah memperkuat disiplin fiskal serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah yang lebih mandiri.
BACA JUGA: Komitmen Kemendagri Dorong Penguatan SDM ASN
Implementasi ini sejalan dengan reformasi pengelolaan keuangan sektor publik di Indonesia. Di mana, BPK berperan penting dalam mengaudit dan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
Selain itu, ia juga menguraikan tantangan yang dihadapi pada masa awal penerapan LKPP, di antaranya perlunya kerangka hukum yang komprehensif dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Ia menekankan, koordinasi antar lembaga dan penggunaan sistem teknologi informasi yang memadai menjadi kunci dalam menjaga akuntabilitas keuangan publik.
Komitmen BPK dalam peningkatan kualitas LKPP bertujuan agar pengelolaan keuangan negara semakin transparan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
“BPK berharap, dengan LKPP yang andal dan akurat, pemerintah dapat lebih bijak dalam merencanakan anggaran, menentukan kebijakan fiskal, dan mencapai tujuan pembangunan nasional,” katanya.
Laporan : Multazam