Ragam  

Buku Tadulako Mitos atau Fakta, Risetnya Tidak Gunakan Pendekatan Sejarah

Acara Sarasehan Buku Tadulako Sejarah atau Mitos, Rabu 2 Oktober 2021 di Palu. Foto/Haliadi

JURNAL LENTERA – Sejarawan Universitas Tadulako, Haliadi Sadi, SS, M.Hum., Ph.D mengtakan bahwa buku Tadulako Mitos atau Fakta yang ditulis oleh Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf, MA bersama tim, tidak menggunakan metotologi riset sejarah.

“Dari awal, waktu FGD sebagai sejarawan, saya dipaksa untuk menjadi sejarawan. Tapi tidak bisa. Karena pendekatan yang digunakan bukan pendekatan sejarah. Bukan metodologi sejarah yang digunakan. Jadi harus kita sadari, saya sendiri sebagai sejarawan angka topi dengan tim ini,” ungkapnya, saat acara Sarasehan Buku Tadulako Sejarah atau Mitos, Rabu 2 Oktober 2021 di Palu.

Haliadi mengatakan, tim penulis menggunakan hampir semua sumber, termasuk sumbernya adalah sejarawan. Di hadapan pembicara dan undangan yang hadir, Haliadi menjelaskan, bahwa sejarah itu History. Secara akademik kata dia, ada History as Actuality dan History as Written.

“Seperti yang kita lakukan sekarang, ini sejarah sebagai aktualitas. Tapi besok, bisa jadi ada sejarawan yang menulis tentang apa yang kita lakukan saat ini, itu menjadi History as Written. Sejarah yang ditulis,” jelas Dosen Pendidikan Ilmu Sejarah di FKIP Untad ini.

Memindahkan dari sejarah sebagai aktualitas menjadi sejarah sebagai tulisan kata dia, banyak sekali pendekatan yang digunakan. Menurut Haliadi, jika pendekatan sejarah yang digunakan dalam menulis buku, maka yang digunakan adalah pendekatan sumber. Sumber primer dan sekunder.

“Di tim ini juga tidak menyepelehkan itu, suber primer dan sekunder,” katanya.

Ia mengambil contoh tenteng “Catatan Harian Controliur Poso”. “Itu sesuai dengan zamannya. Karena Gobe menulis pada saat yang sama. Itulah yang disebut History as actuality. Tapi ketika kita sejarawan sekarang, sumber itu kita gunakan, maka akan menjadi History as Written.”

Karena itu Haliadi menilai, tim penulis buku Tadulako Mitos atau Fakta menggunakan pendekatan Etnografi, salah satu pendekatan untuk riset-riset ilmu sosial.

Laporan : M. Sahril

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *