JURNAL LENTERA, JAKARTA – Berdasarkan data yang dirilis World Malaria Record di 2023, Indonesia berada diurutan kedua kasus malaria terbanyak setelah India. Jumlahnya mencapai 1,1 juta kasus.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Hartono, malaria adalah salah satu penyakit menular yang membutuhkan perhatian bersama. Mengingat prevalensi malaria ditingkat global maupun nasional cukup tinggi.
BACA JUGA: Pemda Parigi Moutong Salah Satu Penerima Penghargaan Eliminasi Malaria dari Kemenkes
“Mengutip dari data World Malaria Record tahun 2023, bahwa diperkirakan terdapat 249 juta kasus malaria di seluruh dunia. Indonesia berada di urutan kedua setelah India, yang jumlahnya mencapai 1,1 juta kasus,” ujar Dante Saksono, saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan puncak peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) di auditorium Siwabeaay, Gedung Prof. dr. Sujudi, Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, pada Senin malam, 24 Juni 2024.
Ia mengatakan, Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Selatan merupakan provinsi dengan kasus malaria tertinggi yang menyumbang 86 persen dari total kasus malaria di Indonesia.
BACA JUGA: 38 Orang Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis Polda Sulteng
Hingga 2023, kata dia, terdapat sebanyak 389 kabupaten/kota telah mencapai tahap pemeliharaan atau bebas malaria. Tahun ini, sejalan dengan target RPJMN 2020-2024, ditargetkan sebanyak 408 kabupaten/kota di Indonesia dapat terbebas dari malaria.
Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, setidaknya ada lima strategi yang perlu dilakukan pemerintah. Pertama, menerbitkan kebijakan yang komprehensif dan menyeluruh, mencakup peningkatan deteksi, penemuan kasus, dan diagnostic.
Kedua, peningkatan surveilans, ketiga pemberian pengobatan, keempat pengendalian faktor risiko, dan kelima pemberdayaan peran swasta serta masyarakat.
“Upaya ini dilakukan untuk memperkuat komitmen kita dan mewujudkan Indonesia bebas malaria di tahun 2030. Hanya tinggal enam tahun lagi waktu yang kita miliki,” kata Dante Saksono.
Laporan : Moh. Reza Fauzi