JURNAL LENTERA, JAKARTA – Belum genap dua tahun, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir mengalami sejumlah peningkatan. Timnas Indonesia yang paling terlihat perkembangannya, tidak hanya di level senior, melainkan juga lapisan di bawahnya.
Pembenahan lain pun dilakukan, seperti perbaikan kualitas wasit, penataan kompetisi, dan penyediaan VAR di BRI Liga 1.
Langkah PSSI di bawah Erick Thohir membuat sepak bola Indonesia mendapat perhatian dari negara tetangga yang selama ini menjadi pesaing, salah satunya Malaysia. Tidak hanya memuji, Malaysia melalui Sultan Johor Tunku Ismail ibni Sultan Ibrahim, menggelar pertemuan dengan Erick membahas kemajuan sepak bola di Asia Tenggara.
Tunku Ismail disebut-sebut akan menjadi Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) secara resmi mulai tahun depan.
BACA JUGA: PSSI Siapkan Rp.350 M untuk Timnas Tahun 2025
Selepas pertemuan Tunku Ismail dengan Erick, FAM rupanya tergerak mengikuti langkah yang diambil PSSI di bawah komando Erick. Pada Senin, 16 Desember 2024, FAM mengumumkan pergantian pelatih senior dan U-23, CEO, direktur teknik, serta melakukan pertemuan dengan FIFA untuk mendapat data pemain berdarah Malaysia di luar negeri.
FAM ingin mengakselerasi kekuatan timnasnya seperti PSSI dengan mendatangkan pemain keturunan berdarah Malaysia untuk membela Harimau Malaya.
BACA JUGA: Rekor Buruk STY Berlanjut Usai Laga Vietnam Vs Indonesia di ASEAN Cup 2024
Langkah pertama, FAM secara resmi mengumumkan dua nama penting yang akan memimpin struktur organisasi baru skuad timnas Malaysia sebagai awal dari revolusi pemberdayaan skuad sepak bola nasional. Mereka adalah Peter Cklamovski sebagai pelatih kepala timnas senior dan Nafuzi Zain sebagai pelatih kepala timnas Malaysia U-23.
Penunjukan Peter Cklamovski asal Australia dianggap tepat untuk memastikan skuad Harimau Malaya bisa bersaing lebih baik di kancah internasional, dimulai dari babak Kualifikasi Piala Asia 2027 bulan Maret mendatang.