JURNAL LENTERA – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, telah menerima dana Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp 400 juta yang diperuntukan bagi warga Lanjut Usia (Lansia) hingga penyandang Disabilitas.
“Dana Bansos ini sedang dalam proses realisasi yang disalurkan, baik melalui lembaga atau yayasan sosial hingga Dinas Sosial (Dinsos) Parimo,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinsos Kabupaten Parimo, Djakaria, di ruang kerjanya, Rabu, 17 November 2021.
Dijelaskannya, Bansos bagi warga Lansia yang diusulkan oleh Yayasan Kyai Sholeh Damar sebanyak 108 orang yang tersebar di sejumlah wilayah di Kecamatan Parigi dan sekitarnya.
Hanya saja, dari 108 Lansia penerima Bansos tersebut, baru sekitar 50 orang yang terealisasi.
Sedangkan, sisanya lagi, terkendala dalam proses pembukaan rekening di bank mitra penyaluran Bansos.
“Sisanya ini dipastikan akan tetap direalisasikan. Tinggal menunggu setelah perbaikan administrasi kependudukan seperti KTP dan KK,” jelasnya.
Setiap Lansia, kata dia, menerima masing-masing senilai Rp 2,4 juta, dengan total anggaran sebesar Rp200 juta lebih.
Anggaran itu, berasal dari atensi Loka Minaula Kendari, Sulawesi Tenggara.
Proses pencairan hingga penggunaan dana Bansos Lansia didampingi langsung masing-masing pendamping dari yayasan penerima atensi.
Menurutnya, kucuran dana melalui yayasan sosial di Kabupaten Parimo sangat membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan Lansia, apalagi ditengah kondisi Pandemi saat ini.
“Jadi kami di Dinsos hanya memberikan rekomendasi kepada Yayasan Kyai Sholeh Damar dan teknisnya juga ditangani langsung oleh mereka,” katanya.
Tahun ini, warga Lansia dan penyandang disabilitas juga menerima bantuan alat bantu berupa kursi roda, tongkat, alat pendengar dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk 28 orang.
Bantuan itu, diberikan melalui Dinsos Kabupaten Parimo yang sebagian besarnya telah direalisasikan oleh Balai Nipotowe Kota Palu.
Sebanyak 28 orang, kata dia, berdasarkan verifikasi dan validasi data usulan yang dianggap layak menerima bantuan.
“Khusus alat pendengar ini, ada dua unit. Seluruhnya untuk anak-anak di Kelurahan Bantaya dan Desa Pelawa,” katanya.
Berdasarkan informasi, tahun ini juga akan direalisasikan Bansos Lansia melalui APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah, sebesar Rp 900 juta melalui Yayasan Kyai Sholeh Damar.
Yayasan itu, sebelumnya bergerak melakukan pelayanan pendampingan bagi anak.
Namun, pada tahun 2018, ditingkatkan statusnya untuk melakukan pendampingan kepada Lansia.
“Data awal Lansia di yayasan itu melalui kami, yang kemudian mereka olah. Setiap tahun terus bertambah. Tetapu kami masih melakukan verifikasi dan validasi terlebih dahulu,” pungkasnya.
Laporan : Multazam