JURNAL LENTERA – Kelompok Pecinta Alam atau KPA Waja Tuladenggi melaksanakan kegiatan penanaman sebanyak 1001 bibit mangrove di kawasan pesisir pantai Gunung Sari Desa Maleali, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Ahad, 11 April 2021.
“Penanaman 1001 bibit mangrove ini sebagai reaksi dari pemuda untuk paru-paru dunia,” ujar ketua panitia penanaman 1001 bibit mangrove, Vindi Dian Hidayah, di lokasi penanaman.
Vindi, mengatakan kegiatan penanaman bibit mangrove ini merupakan dukungan terhadap program 1 juta mangrove Forum Komunikasi Pecinta Alam Pantai Timur (FKPAPT) Parigi Moutong.
Selain itu, kegiatan penanaman bibit mangrove yang juga sebagai program kerja KPA Waja Tuladenggi ini merupakan aksi kampanye akan pentingnya menjaga kawasan hutan mangrove.
Selain memiliki banyak manfaat bagi manusia, kata dia, hutan mangrove juga berperan penting terhadap keberlangsungan biota laut.
Salah satunya, hewan laut yang memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai tempat bertelur dan mencari makan.
“Bagi hewan laut seperti ikan, tumbuhan mangrove sangat berperan penting karena menyediakan pakan. Makanya ikan lebih memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai tempat bertelur,” jelas Vindi.
Dia menambahkan, keberadaan hutan mangrove yang dapat menimbulkan daratan baru pesisir, berfungsi sebagai penghalang abrasi pantai bahkan Tsunami.
Sehingga, masyarakat harus ikut menjaga dan mau terlibat dalam reboisasi hutan mangrove.
Dia juga mengaku saat ini KPA Waja Tuladenggi terus berupaya mengkampanyekan dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya yang bermukim di kawasan pesisir akan pentingnya hutan mangrove.
“Kami akan terus mengkampanyekan pentingnya hutan mangrove melalui aksi nyata tanpa rekayasa dengan melakukan penanaman sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat. Semoga pemerintah terus memberikan dukungannya,” harap Vindi.
Dalam kegiatan penanaman 1001 bibit mangrove ini turut dihadiri anggota DPRD Parigi Moutong, Umi Kalsum, SE bersama perwakilan Pemerintah Kecamatan Sausu.
Laporan : Roy Lasakka