JURNA LENTERA – Wabah flu burung dilaporkan pada Minggu (20/12) telah terdeteksi di sebuah peternakan bebek di wilayah Landes, Prancis. Lokasi ini merupakan pusat produksi makanan khas Prancis, foie gras, yang terbuat dari hati bebek.
“Tanda-tanda klinis tidak diragukan lagi dan diputuskan memusnahkan ternak,” kata Marie-Helene Cazaubon, kepala pertanian Landes, diberitakan AFP.
Pemusnahan ternak itu dilakukan pada Sabtu, sehari setelah wabah flu burung diidentifikasi.
Pemerintahan setempat dikatakan sudah membuat zona perlindungan seluas 3 kilometer dan zona pengawasan 10 kilometer di sekitar peternakan.
Deteksi ini disebut sebagai wabah kedua yang terdeteksi sejak epidemi besar tahun lalu yang sudah menyebabkan pemusnahan 2,5 juta bebek dan angsa.
Ancaman Omicron Membayangi Liburan Warga Eropa dan AS
Pada awal bulan lalu otoritas kesehatan telah meminta kepada peternak agar mengurung unggas mereka sebagai langkah menghindari kontak dengan burung migran yang kemungkinan membawa virus.
“Kami berada di koridor imigrasi yang dilalui burung dari Eropa utara … dan kami harus sangat waspada,” ujar Cazaubon.
Cazaubon juga menjelaskan sebagian besar bebek dan angsa telah dimusnahkan untuk diambil lemaknya sebagai bahan foie gras yang populer semasa liburan.
Tradisi makan foie gras telah meluas di Prancis, namun menjadi kontroversi lantaran bebek atau angsa dipaksa gemuk tidak normal. Sekitar seperempat foie gras di Prancis berasal dari Landes yang memiliki 800 peternakan terutama bebek.
Artikel ini peretama kali tayang di CNNIndonesia