JURNAL LENTERA, PALU – Tokoh muda Alkhairaat Habib Mohammad Sadig Al-Habsyi mendorong Aparat Penegak Hukum (HPA) segera mengusut kasus proyek rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah pasca bencana yang ditangani Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ia menilai, proyek tersebut sarat tindak pidana korupsi yang diduga melibatkan unsur pengelola BP2W Sulteng dan kontraktor.
Rehabilitasi gedung 19 sekolah yang diduga dilakukan asal-asalan, menurutnya, telah merugikan lembaga pendidikan di Sulteng. Ditambah lagi alokasi anggaran tersebut dikucurkan pasca bencana senilai Rp 37 miliar.
Dari 19 sekolah itu, salah satunya Madrasah Alkhairaat yang disebutnya turut menjadi korban.
BACA JUGA: BP2W Sulteng Dilaporkan ke Kejati
“Kalau lembaga pendidikan diperlakukan begini dan dibiarkan, bagaimana nasib generasi muda kita ke depan,” kata Habib Mohammad Sadig, Jum’at, 14 Oktober 2022.
BACA JUGA: Jaksa Resmi Menahan Pegawai Kantor Pertanahan Palu
Dalam kesempatan itu, Habib Muhammad Sadig mengapresiasi Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK), karena telah melaporkan dugaan penyimpangan rahabilitasi gedung sekolah itu, ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat sipil sangat penting untuk memastikan kebijakan pemerintah di daerah, apakah dikelola dengan penuh integritas serta berpihak pada rakyat atau tidak.
“Sekarang, mari kita kawal agar kasus ini tuntas,” tandasnya.
Laporan : Revol
Respon (1)