JURNAL LENTERA, BERLIN – Kejuaraan sepak bola antar negara Eropa, Euro 2024 mendekati pamungkas. Sepanjang perjalanan kompetisi itu, dua remaja dari keluarga Muslim jadi buah bibir, tampil cemerlang dan digadang-gadang bakal jadi bintang di era pasca-Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Mereka adalah Arda Güler dari Timnas Turki yang baru berusia 19 tahun dan Lamine Yamal yang bermain untuk Timnas Spanyol dan lebih muda lagi, yakni 16 tahun. Guler saat ini dikontrak klub raksasa Real Madrid sementara Yamal bermain untuk rival abadinya FC Barcelona.
BACA JUGA: Bellingham Disanksi UEFA Gara-Gara Selebrasi tak Pantas pada 16 Besar Euro 2024
Bertahun-tahun, rivalitas kedua klub papan atas itu diwarnai persaingan dua megabintangnya: Cristiano Ronaldo di Madrid dan Messi di Barcelona. Jika bisa terus bermain dalam level seperti saat ini, apalagi meningkatkannya, Yamal dan Güler bisa jadi melanjutkan tradisi tersebut.
Arda Güler yang mula-mula memecahkan rekor pada Euro 2024 kali ini. Pada fase grup, lewat golnya melawan Georgia, ia mencetak rekor menjadi pemain termuda yang mencetak gol pada debutnya di Kejuaraan Eropa (19 tahun dan 114 hari). Ini melampaui rekor yang dibuat oleh Cristiano Ronaldo pada 2004, pada usia 19 tahun dan 128 hari.
BACA JUGA: Daftar Top Skor Euro 2024, Cody Gakpo Saingi Jamal Musiala
Gelandang Real Madrid itu mencetak gol dari jarak jauh untuk menandai gol pertamanya di Kejuaraan Eropa. Ia mengarahkan bola dari jarak jauh dengan kaki kirinya, membuat kiper Georgia Giorgi Mamardashvili mencakar udara tipis saat bola meluncur ke sudut atas.
Ia merayakan gol itu dengan gestur khas menunjuk ke langit dengan tangan kirinya. “Perayaan gol saya berlandaskan tawakal, saya percaya segala sesuatu datangnya dari Allah,” ujarnya dalam wawancara dengan Kafa Sports terkait perayaan dengan gaya tersebut.
Güler dan Timnas Turki kemudian terhenti pada fase gugur setelah kalah melawan Belanda. Begitupun, pada pertandingan itu, ia memberikan umpan ciamik yang sempat membuat Turki unggul.
Rekor Güler tak bertahan lama. Dalam pertandingan semi final melawan Prancis, giliran Lamine Yamal yang menciptakan rekor baru sebagai pemain termuda pencetak gol di Euro. Saat tertinggal satu gol, Yamal mendapat bola di luar kotak penalti Prancis, menemukan ruang dari jarak jauh dan kemudian melepaskan tendangan spektakuler yang membuat kiper Prancis Mike Maignan tidak punya peluang.
Dicatatkan oleh situs statistik Squawka, Güler dan Yamal juga jadi pemain elite bersama Enzo Scifo dan Cristiano Ronaldo yang memberikan banyak assist di satu kejuaraan Eropa sebelum berusia 20 tahun.
The Athletic mencatat, hanya sedikit pemain yang memberikan pengaruh besar, dalam waktu singkat, seperti Arda Güler , berkontribusi sama besar untuk klub dan negaranya di usia belia. Ia dipuji sebagai ‘Messi dari Turki’ saat mulai terlacak bakatnya di Fenerbahce.
Respon (1)