JURNAL LENTERA – Sebanyak 6.229 mahasiswa penerima Bidikmisi atau KIP di Universitas Tadulako mengeluhkan dana yang tak kunjung cair. Dana tersebut bagi mereka sangat berarti untuk memenuhi biaya kuliah dan kebutuhan hidup sehari-hari terlebih di masa pandemi Covid-19.
Kasubbag Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa (BAKP) Universitas Tadulako, Siska Anita Kaligis, menjelaskan kendala pencairan dana Bidikmisi karena pelaporan nilai terlambat dari fakultas.
Menurutnya, keterlambatan pencairan tidak hanya terjadi di Untad, tapi di semua perguruan tinggi. Meski begitu pihaknya kata dia akan melaporkan kembali sistem yang masih bermasalah.
“Jadi ini kita masih menunggu untuk proses pencairan, proses surat keputusan (SK) itu sudah, cuma untuk mau ajukan pencairan itu masih belum bisa kita ajukan karena kendalanya di Kementerian dan sudah hampir dua minggu ini masih di pending Proses pencairanya,” katanya belum lama ini.
Ia pun mengatakan proses pencairan dana memakan waktu sampai satu bulan dan sudah diajukkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Oleh karena itu saya sebagai Staf BAKP mengimbau, agar seluruh mahasiswa Bidik Misi tetap bersabar karena Untad sendiri sudah berupaya agar prosesnya itu di percepat,” ucapnya.
Proses keterlambatan ini langsung ditanggapi oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Alimuddin Paada.
Dilansir dari KabarSelebes.id pada Selasa 23 Maret 2021, Alimuddin, mengaku akan menemui pihak Untad untuk mencarikan solusi terkait lambatnya pencairan Bidikmisi.
Bidikmisi kata dia semuanya dikelola oleh pusat. Dengan adanya perubahan sistem seperti itu maka keuangan menjadi lambat sehingga dana jadi tertahan, semua itu bisa terjadi karena ada perubahan sistem.
“Untad ini cuman mengusulkan nama ke pusat dan tidak melalui rekening untad dan itu langsung masuk ke rekening mahasiswa,” ujarnya.
Sumber : KabarSelebes.id