JURNAL LENTERA – Meskipun Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah diperbolehkan bagi daerah yang menerapkan PPKM level 3, namun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tetap memilih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dalam jaringan (daring).
“Kami tetap masih memilih pembelajaran daring untuk seluruh satuan pendidikan. Dikhawatirkan ada peningkatan kasus nantinya,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Aminuddin saat dihubungi, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Menurut dia, instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Presiden RI Joko Widodo, terkait pelaksanaan PTM dapat dilaksanakan dengan berbagai ketentuan, telah disampaikan ke Bupati H. Samsurizal Tombolotutu.
Dia menyebut, Bupati meminta pelaksanaan PTM tidak dilakukan ditengah pandemi yang berkepanjangan saat ini. Dikhawatirkan peserta didik akan terpapar virus corona, dan menciptakan klaster penyebaran baru.
“Petunjuk beliau (Bupati) itu juga menjadi pertimbangan kami untuk tidak melaksanakan PTM,” ujarnya.
Disamping itu kata dia, vaksinasi terhadap anak atau remaja usia 12-17 tahun juga belum dilaksanakan karena keterbatasan vaksin. Bahkan, ribuan tenaga guru di satuan pendidikan pun belum menerima.
Mesipun, seluruh sarana dan prasarana di sekolah telah ditunjang dengan kesiapan pelaksanaan PTM sejak tahun 2020 kemarin.
“Kami tidak mau ambil resiko, karena situasi pandemi sewaktu-waktu berubah,” ujarnya.
Hingga saat ini, seluruh satuan pendidikan mulai dari tingkat PAUD, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), masih memberlakukan PJJ secara daring, dengan berbagai metode pembelajaran, serta modul-modul yang disiapkan sekolah.
Harapannya, orang tua tetap bersabar, dan terus bekerjasama dengan guru di sekolah, dalam proses pembelajaran di masa pandemi. Sebab, peran serta bersama akan berpengaruh pada peningkatan mutu pendidikan.
“Harus tetap menaati protokol kesehatan, agar pandemi ini cepat berlalu. Anak-anak pun akan kembali ke sekolah,” pungkasnya.
Laporan : Roy Lasakka