Ragam  

DKP Parigi Moutong Akan Menyalurkan Bantuan Bagi 12 Kelompok Nelayan

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pembudidayaan Ikan di DKP Parigi Moutong, Yuliana Ngkuno. (Foto: Novita Ramadhan/FokusSulawesi.com)

JURNAL LENTERA – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyalurkan bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021, bagi 12 kelompok nelayan yang tersebar di sembilan kecamatan.

“Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat nelayan, kami memberikan bantuan kepada mereka yang telah membentuk kelompok sebelumnya. Bantuan itu akan segera kami salurkan di tahun ini,” ungkap Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pembudidayaan Ikan di DKP Parigi Moutong, Yuliana Ngkuno, di ruang kerjanya belum lama ini.

Dia menyebutkan, bantuan hibah nelayan tersebut berupa kapal ikan beserta mesin, jaring sebagai alat tangkap ikan, dan fish finder sebagai sarana pendukung penangkapan.

Bantuan itu, kata dia, diberikan kepada kelompok nelayan di Kecamatan Parigi, Tinombo Selatan, Tinombo, Sidoan, Tomini, Palasa, Mepanga dan Moutong.

Kelompok nelayan penerima hibah tersebut, telah mengajukan permohonan bantuan ke DKP di tahun 2020.
Sebelum ditetapkan, pihaknya terlebih dahulu melakukan verifikasi dan validasi terhadap calon penerima bantuan.

“Penetapan penerima bantuan ini bukan diistilahkan tiba masa tiba akal. Kami telah lakukan verifikasi terlebih dahulu,” jelasnya.

Dia menekankan, kelompok penerima bantuan hibah, dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Sebab, tim pemeriksa yang akan melakukan pemeriksaan realisasi penyaluran bantuan akan mengecek berdasarkan titik koordinat.

Selain itu, sejak tahun 2020, kelompok penerima bantuan diberikan paket lengkap peralatan tangkap, mulai dari kapal ikan beserta mesin hingga jaring.
Bahkan, kapal ikan yang diberikan berjumlah lima unit untuk masing-masing kelompok.
Tujuannya, agar bantuan hibah yang diberikan dimanfaatkan, dan tidak diperjual belikan seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi tidak ada lagi yang beralasan, DKP hanya berikan bantuan kapal tapi tidak ada mesin atau alat tangkap, makanya dijual. Begitu juga dengan kapal, diberikan satu unit saja, kadang alasan mereka jumlah anggota 10, tapi kapal bantuan hanya satu,” tambahnya.

Harapannya, bantuan hibah tersebut dapat memberdayakan masyarakat pesisir, khususnya nelayan. Sehingga, dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mereka.

Laporan : Roy Lasakka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *