Harga Stabil, Bawang Merah Enrekang dan Bima Berjaya di Parigi

Harga Stabil, Bawang Merah Enrekang dan Bima Berjaya di Parigi
Pak Sudayra, salah satu pedagang bawang di Pasar Sentral Kampal Parigi. (Foto: Moh. Reza Fauzi/JurnalLentera.com)

JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, masih menjadi pemasok utama bawang merah di Pasar Sentral Kelurahan Kampal, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Menurut Sudarya, pedagang bawang di Pasar Sentral Kampal, bawang merah Enrekang selalu diantarkan ke tempatnya. Rantai distribusinya lebih mudah.

“Dari Enrekang, di antar ke Palu duluh, setelah itu kami para pedang rempah-rempah tinggal menunggu di tempat.  Atau kalau mau cepat, bisa langsung ke Pasar Impres yang ada di Palu.” ujar Sudarya pada media ini Kamis, 30 Mei 2024.

BACA JUGA: Harga Rempah Mulai Melesat Naik Jelang Lebaran Idul Adha

Selain dari Enrekang, Para pedagang bawang bawang juga menerima pemasokan dari Kabupaten Bima, NTB.

“Kualitasnya hampir sama, tapi bawang dari Bima itu lebih besar. Namun untuk  yang sering masuk itu bawang dari Enrekang,” ucapnya.

Hal serupa juga di sampaikan oleh ibu Masita. Ia selalu menerima pasokan dari Kabupaten Bima. 

“Bawang dari Kabupaten Bima itu terkenal. Hampir semua pedagang rempah-rempah di pasar sentral Kampal ambil di sana,” ucapnya.

Ia melanjutkan, pesaing bawang Bima hanya dari Enrekang. Meskipun bentuknya tidak sebesar bawang Bima, tapi bawang merah Enrekang stoknya selalu ada dan rutin pasokannya.

Untuk sekali pemasokan, kata dia, tidak menentu. Tergantung banyaknya bawang yang laku terjual.

“Kalau sekarang, stoknya ada lima karung. Masing-masing karung terdapat 40 kilogram bawang,” tambahnya.

BACA JUGA: Sejumlah Bahan Pokok dan Rempah-rempah Masih Merangkak Naik, Begini Respon Kemendagri

Pedang bawang lainnya,  Hijra, turut membenarkan bahwa pasokan bawang merah Enrekang lebih banyak.

Pedagang rempah-rempah di Pasar Sentral Kampal kata dia, punya masing-masing jaringan pemasok bawang merah  Enrekang. 

“Mungkin karena jaraknya lebih dekat, jadi lebih mudah untuk distribusinya sampai Parigi,” katanya.

Soal harga, sampai saat ini masih stabil. Meskipun dalam beberapa hari kedepan akan ada perayaan Idul Adha.

Hendrik, salah satu pedagang mengatakan, harga bawang merah beberapa minggu terakhir masih stabil, berada di kisaran Rp50.000 per kilogramnya.

“Harga bawang merah beberapa minggu ini cukup stabil, soalnya beberapa bulan lalu, harganya mencapai Rp60.000 per kilogramnya,” ucap Hendrik.

Ia menjelaskan bahwa mendekati lebaran Idul Adha 2024, tanda-tanda akan kenaikan harga bawang merah belum ada.

Laporan: Moh. Reza Fauzi

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *