Kolaborasi Kemenpar dan Dinkes Manado Gelar Cek Kesehatan Gratis Wujudkan Pariwisata Sehat

Kolaborasi Kemenpar dan Dinkes Manado Gelar Cek Kesehatan Gratis Wujudkan Pariwisata Sehat
Menpar Widiyanti, saat melihat langsung kegiatan cek kesehatan gratis bagi siswa SD GMIM 26 Manado, Jum’at, 8 Agustus 2025. (Foto: Dok Kemenpar)

JURNAL LENTERA, MANADO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado menghadirkan layanan cek kesehatan gratis bagi siswa SD GMIM 26 Manado pada Jum’at, 8 Agustus 2025.

Kegiatan ini dalam rangka mendukung program bakti sosial pengobatan gratis dan mendorong transformasi dalam sistem kesehatan masyarakat. Acara ini merupakan bagian dari gerakan wisata bersih yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat serta mendukung sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan layanan kesehatan preventif ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam mengubah paradigma kesehatan masyarakat, dari pengobatan kuratif menjadi pencegahan.

“Dengan program ini, kami berharap masyarakat, terutama anak-anak sekolah, dapat lebih sadar untuk melakukan cek kesehatan sebelum sakit, bukan hanya saat sudah terkena penyakit,” ujarnya.

BACA JUGA: Kemenpar Luncurkan Gerakan Wisata Bersih: Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Aman

Program ini juga sejalan dengan quick win pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, yang bertujuan meningkatkan kesadaran kesehatan, deteksi dini penyakit, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Kemenpar Latih 1.600 SPPI Kelola Dapur MBG, Siapkan 30 Ribu Pelayanan Gizi Nasional

Layanan Cek Kesehatan Gratis ini mencakup pemeriksaan fisik, mata, gigi, dan THT, serta dilaksanakan rutin setiap tahun ajaran baru di SD GMIM 26. Selain itu, bakti sosial pengobatan gratis diberikan kepada partisipan gerakan wisata bersih dengan pemeriksaan seperti tekanan darah, asam urat, dan gula darah, diikuti dengan pemberian obat sesuai diagnosis.

Ia mengaku optimis bahwa program ini akan berkontribusi dalam meningkatkan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI), terutama pada pilar health and hygiene.

Indonesia saat ini mencatat skor 3,78, yang masih berada di bawah rata-rata Asia Pasifik 4,53, sebagai bagian dari tantangan dalam aspek kebersihan dan sanitasi pariwisata.

Gerakan wisata bersih menjadi inisiatif penting dalam menciptakan destinasi wisata yang lebih bersih, sehat, dan berdaya saing global, dengan mengedepankan aspek kesehatan maupun kebersihan di setiap destinasi.

“Gerakan ini adalah tentang kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat, lebih bersih, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, yang menjadi fondasi pariwisata berkelanjutan,” katanya.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menekankan pentingnya aksesibilitas wisata yang didukung dengan fasilitas sanitasi yang memadai.

Ia mengungkapkan, Presiden Prabowo telah memberi instruksi kepada Menteri Perhubungan (Menhub) untuk membuka lebih banyak rute penerbangan internasional langsung ke destinasi wisata Indonesia.

“Pariwisata adalah potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan program seperti gerakan wisata bersih, kami berharap Indonesia dapat menjadi destinasi wisata global yang tidak hanya menarik, tetapi sehat dan bersih,” tandasnya.

Gerakan wisata bersih kini telah memasuki titik ke-12, dan diharapkan dapat meluas ke lebih banyak daerah, meningkatkan standar pariwisata yang berfokus pada kesehatan dan kebersihan di seluruh Indonesia.

Laporan : Multazam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *