JURNAL LENTERA, BALI – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mengukuhkan komitmennya dalam menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan melalui program unggulan yang berfokus pada kebersihan destinasi wisata dan keselamatan wisatawan. Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing destinasi pariwisata Indonesia di kancah global.
Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, mengungkapkan bahwa sejak menjabat, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana telah menetapkan kebersihan destinasi dan keselamatan wisatawan sebagai prioritas utama.
“Gerakan wisata bersih ini sudah dirintis sejak awal masa jabatan Ibu Menteri. Program ini selaras dengan elemen penting dalam travel and tourism development index (TTDI), yaitu aspek kebersihan dan kesehatan yang menjadi indikator utama dalam menciptakan pariwisata yang nyaman dan aman,” uar Hariyanto, dalam kegiatan aksi bersih sampah laut di Pantai Kuta, Bali, Sabtu, 4 Januari 2025.
BACA JUGA: Transformasi Ekonomi Indonesia: PDB Empat Kali Lipat dan Kemiskinan Turun Drastis
Gerakan Wisata Bersih akan diwujudkan melalui berbagai langkah strategis, seperti pembentukan satuan tugas (Satgas) Gerakan wisata Bersih. Kemudian pemberdayaan masyarakat desa wisata dalam menjaga kebersihan lingkungan hingga edukasi pengelolaan sampah di destinasi wisata.
Sedangkan fokus utama program ini adalah kawasan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), serta tiga destinasi unggulan penyumbang wisatawan mancanegara, yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau. Program ini juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti GoTo Impact Foundation, KG Lestari, dan Asosiasi Toilet Indonesia untuk memperluas dampaknya.
BACA JUGA: Prabowo Tegaskan Kenaikan PPN 12 Persen Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
“Penghematan sampah di laut menjadi isu penting, terutama di Bali yang terdampak sampah kiriman akibat angin musim barat. Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta menjadi bagian dari kolaborasi kami untuk menciptakan pariwisata yang ramah lingkungan,” katanya.
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenpar, Fadjar Hutomo, menegaskan pentingnya sinergi antara kebersihan dan keselamatan.
“Dua hal utama dalam menciptakan pariwisata berkualitas adalah hospitality dan amenity, yaitu kebersihan dan keselamatan. Kemenpar telah menyediakan panduan komunikasi krisis melalui platform Siparnas yang dapat diakses di laman https://sisparnas.kemenparekraf.go.id. Panduan ini dirancang untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi risiko bencana,” kata Fadjar.
Menteri Pariwisata Widiyanti mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung Gerakan Wisata Bersih dan memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata yang bersih dan nyaman.
“Mari kita jadikan Indonesia sebagai destinasi yang tidak hanya indah, tetapi juga bersih, terawat, dan nyaman bagi wisatawan. Semoga gerakan ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk bekerja sama mewujudkan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan program unggulan ini, Kemenpar optimis mampu meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia dan menciptakan pengalaman wisata yang lebih baik.
“Selain itu memperkokoh posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia,” ungkapnya.
Laporan : Mifta’in
Respon (1)