JURNAL LENTERA, JAKARTA – Sejarah kepelatihan Patrick Kluivert yang masih minim diharapkan tidak membuat publik sepak bola Indonesia skeptis terhadap kemampuannya menukangi Timnas Merah Putih.
PSSI mengumumkan kehadiran Patrick Kluivert untuk menggantikan Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Timnas Indonesia pada Rabu, 8 Januari 2025. Reaksi ini disambut oleh gelombang penolakan oleh sebagian besar masyarakat sepak bola Indonesia dengan tagar #KluivertOut bahkan telah berkumandang di media sosial.
Namun, tak sedikit yang juga masih akan memberikan kesempatan bagi top skor Euro 2000 tersebut untuk bekerja terlebih dulu dan membuktikan diri. Hal tersebut salah satunya diutarakan oleh pengamat olahraga, Isharuddin.
Ia mengatakan bahwa penunjukkan Patrick Kluivert mengingatkannya ketika Real Madrid memecat pelatih berpengalaman Rafael Benitez dan menggantinya dengan Zinedine Zidane pada 2016.
BACA JUGA: Alasan Patrick Kluivert Terima Tawaran Melatih Timnas Indonesia
“Pada saat penunjukkan, karier kepelatihan terakhir Zidane adalah menangani Real Madrid Castilla yang bermain di divisi dua Liga Spanyol, itu pun baru selama satu tahun,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com.
“Selain fakta bahwa Zidane adalah pemain kelas dunia, tidak ada rekam jejak kepelatihan yang panjang untuk menyamainya dengan mayoritas pelatih Madrid sebelumnya.”
BACA JUGA: Akankah Zidane Menjadi Pengganti Deschamps yang Bakal Tinggalkan Timnas Prancis
“Ingat, kita berbicara tentang klub sekelas Real Madrid yang selalu diharapkan membawa pulang gelar juara Eropa setiap tahunnya.”
Jurnalis olahraga senior ini berargumen bahwa salah satu faktor utama bagi Real Madrid ketika itu adalah keberadaan pemain-pemain bintang dan kelas dunia yang mampu menciptakan momen-momen di lapangan.
“Oleh karena itu, pelatih Real Madrid harus lebih dari sekadar ahli taktik. Ia harus mampu mengenal dan memahami para pemain bintang ini. Ia harus menjadi sosok bintang yang dikagumi, dicintai, atau dalam bahasa Inggrisnya, someone who you want to fight for,” tuturnya.
Ia mengutarakan bahwa saat ini, ada kesamaan antara momen kepelatihan Zidane tersebut dengan Kluivert.
“Mereka sama-sama sosok yang akan disegani di ruang ganti,” tuturnya menuliskan.
“Mereka adalah figur yang bagi para pemain sudah pernah berada di posisi mereka dan mencetak sejarah.”
“Sama seperti pemain Madrid dan Timnas Prancis yang mengidolakan Zidane, para pemain yang tumbuh besar di Belanda pasti mengenal dan mengidolakan Patrick Kluivert.”
“Mereka pasti ingat gol-gol bersejarah yang ia cetak bersama Ajax, Barcelona, dan tentu saja Tim Nasional Belanda.”
Apalagi, menurutnya kehadiran dua sosok asisten pelatih asal Belanda Alex Pastoor dan Denny Landzaat akan semakin memperkuat argumen bahwa Patrick Kluivert akan berperan sebagai pemimpin, sementara dua asistennya akan melengkapi aspek teknis dan taktis.
“Sebagai penikmat sepak bola, saya jujur tertarik melihat apakah kombinasi ini mampu berakhir sebagai kisah sukses seperti Zidane dan Real Madrid,” tulisnya lagi.
“Berbagai pertanyaan dan kritik yang muncul tentu wajar. Namun, jika benar Kluivert menjadi pelatih Timnas, saya meyakini bahwa Erick Thohir dan PSSI sudah mengambil keputusan ini dengan perhitungan yang matang.”
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com
Respon (1)