JURNAL LENTERA, PAPUA – Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 yang berlangsung di Provinsi Papua, bertambah semarak dengan adanya percepatan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 1.000 orang peserta didik jenjang pendidikan SD dan SMP.
Penyerahan PIP kepada 1.000 perwakilan penerima PIP Provinsi Papua disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Ir. Suharti mengatakan, upaya ini menjadi bukti keberpihakan negara dalam menjamin bantuan pendidikan yang berkeadilan bagi seluruh anak-anak Indonesia.
BACA JUGA: 13 Sekolah Penggerak Jadi Pilot Project Disdikbud Parigi Moutong
“Papua yang kita tahu berada di wilayah paling timur Indonesia dan didera oleh berbagai tantangan geografis, demografis, dan sosial ekonomi dalam menjalankan roda pendidikannya, harus kita berikan perhatian guna menjamin keberlangsungan pembelajaran para siswa di sekolah,” ujar Suharti, usai menghadiri puncak HAN di Istora Papua Bangkit, Provinsi Papua, pada Selasa, 23 Juli 2024.
Ia berharap, peringatan HAN ke-40 tahun ini, agar seluruh elemen pendidikan dapat bergotong royong mendukung pembelajaran yang inklusif, berkeadilan, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
BACA JUGA: Indonesia-Prancis Kembali Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan
Salah satu perwakilan siswa yang menerima PIP secara simbolis adalah siswa kelas 4 SD Negeri Inpres Ardipura III, Israel Noak Aplasom Dwemanser.
Ia merasa senang karena terpilih menjadi salah satu penerima PIP. Terlebih ayahnya hanya seorang buruh lepas dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
“Orang tua saya merasa senang dan uangnya mau saya belikan peralatan sekolah,” ungkapnya.
Senada dengan itu, siswa kelas 8, SMPN 6, Sentani, Beti Cicilia Tokoro, juga bersyukur karena berkesempatan mendapat PIP.
Beti yang merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara ini, merasa bahwa PIP dapat meringankan beban perekonomian keluarga.
“Di antara kami sekeluarga, hanya tiga orang anak yang bersekolah. Maka saat saya mendapat kabar bahwa saya mendapat PIP, saya merasa bersyukur. Uangnya akan saya belikan peralatan sekolah,” katanya.
Beti yang kelak dewasa nanti bercita-cita sebagai tentara ini merasa semakin bersemangat untuk belajar setelah menerima bantuan pendidikan dari pemerintah berupa PIP.
“Saya makin bersemangat dan ingin membanggakan kedua orang tua. Pesan mereka, jadilah anak yang baik,” kata Beti menirukan perkataan orang tuanya.
Israel dan Beti adalah dua dari empat orang peserta didik yang terpilih untuk menerima PIP secara simbolis yang diberikan oleh Sekjen Kemendikbudristek.
Laporan : Mifta’in